POSTUR RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (RAPBN) 2026
Dalam sidang
tahunan MPR RI bersama DPR -DPD RI
yang diselenggarakan di Gedung
Nusantara pada 15 Agustus 2025 , dengan
agenda utama pembahasan Rancangan Undang -Undang (RUU ) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN ) dan Nota Keuangan . Dalam sidang tersebut Presiden Republik
Indonesia ,Prabowo Subianto mengumumkan postur Rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (RAPBN ) tahun 2026 dengan target pendapatan negara tahun
2026 sebesar 3,147,7 Triliun dan naik sebesar 9,8% dengan target penerimaan
pajak 2026 senilai Rp 2.357,7 Triliun dengan kenaikan sebesar 13,5% sementara
itu belanja negara atau besaran APBN 2026 ditargetkan naik 7,3% atau sekitar
3.786,5 Triliun dengan target defisit APBN 2026 2,48 % dari Produk Domestik
Bruto (PDB ). Kenaikan APBN tersebut akan diprioritaskan untuk delapan agenda
prioritas yakni ketahanan pangan dengan anggaran Rp 164,4 Triliun ,ketahanan
energi dengan total anggaran Rp 402,4 Triliun ,program Makan Bergizi Gratis
(MBG ) dengan anggaran mencapai Rp335 Triliun , anggaran pendidikan dengan
total 757,8 Triliun ,kesehatan dengan anggaran Rp244 Triliun ,program desa
koperasi dan UMKM serta program pertahan semesta dan yang terakhir program
akselerasi investasi ,perdagangan dan perumahan
RAPBN 2026
dengan pendapatan negara sebesar Rp 3.147,7 triliun, belanja Rp 3.786,5
triliun, dan defisit 2,48% PDB akan memberi dampak luas terhadap perekonomian.
Secara makro, kebijakan fiskal ini berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi
melalui peningkatan belanja pada sektor prioritas seperti pendidikan,
kesehatan, pangan, dan energi. Investasi besar di bidang ketahanan pangan dan
energi dapat memperkuat stabilitas harga, menekan inflasi, serta mengurangi
ketergantungan impor
Secara
mikro, RAPBN 2026 memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Dukungan besar
terhadap pendidikan dan kesehatan langsung meningkatkan akses dan kualitas
layanan publik. Program desa, koperasi, dan UMKM mendorong kemandirian ekonomi
lokal, membuka lapangan kerja, serta memperkuat daya saing usaha kecil.
Referensi Berita :
Kementrian
Keuangan (2025) Ini Postur RAPBN 2026 diakses dari https://kemenkeu.go.id
Kementrian
Keuangan (2025) Presiden Prabowo Sapaikan Agenda Prioritas dalam RAPBN 2026 di
Paripurna DPR diakses dari https://kemenkeu.go.id
Kementrian
Sekretariat Negara Republik Indonesia (2025) Presiden :RAPBN 2026 untuk
Wujudkan Ekonomi Tangguh Mandiri dan Sejahtera diakses dari https://setneg.go.id
Komentar
Posting Komentar