BI PANGKAS PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 4,6 hingga 5,4 persen, sebelumnya proyeksi pertumbuhan ekonomi
Indonesia berada di kisaran 4,7 hingga 5.5 persen . Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo
dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Mei 2025 mengatakan alasan pemangkasan
proyeksi pertumbuhan ekonomi didasari pada dua hal yaitu : perlemahan
pertumbuhan ekonomi global dan yang kedua,
realisasi pertumbuhan ekonomi 4,87% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada
kuartal I-2025. angka ini lebih rendah dibandingkan dengan 5,02% (yoy) pada
kuartal IV-2024.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi
Indonesia akan diprediksi membaik pada kuartal ke II -2025 . Untuk pertumbuhan ekonomi, BI memangkas suku bunga
acuan menjadi 5,50 persen dari yang sebelumnya 5,75 persen , dalam kondisi melambatnya
pertumbuhan ekonomi, langkah penurunan suku bunga bertujuan untuk mendorong
permintaan agregat (AD) melalui peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi
sektor swasta .BI juga memangkas suku bunga
deposit facility menjadi 4,75 persen dari yang sebelumnya 5,00 persen.
Kemudian, suku bunga lending facility juga menurun menjadi 6,25 persen dari
yang sebelumnya 6,50 persen menurut
teori Keynesian, penurunan suku bunga akan membuat biaya pinjaman menjadi lebih
rendah, sehingga sektor usaha terdorong untuk meningkatkan ekspansi usaha,
sedangkan konsumen lebih terdorong untuk membelanjakan pendapatannya
dibandingkan menyimpannya di bank. Hal ini secara langsung dapat meningkatkan
output nasional dan lapangan kerja. Dalam
menghadapi perlambatan ekonomi, pemerintah juga berupaya mendorong permintaan dan meningkatkan belanja
negara untuk menjaga agar roda perekonomian tetap bergerak. Ketika konsumsi
masyarakat dan investasi swasta melemah, belanja negara berperan sebagai
penyeimbang agar produksi, lapangan kerja, dan pendapatan tidak terus menurun.
Saran dari litbang :
Pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh
Bank Indonesia menandakan perlunya respons kebijakan yang cepat dan tepat dari
pemerintah. Dalam situasi perlambatan ini, belanja negara harus diarahkan
secara optimal ke sektor-sektor yang mampu mendorong pertumbuhan, seperti
infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan. Investasi pada sektor ini tidak hanya
menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memperkuat daya saing jangka panjang
Sumber Berita :
Bank Indonesia ( 2025 )BI Rate
Turun 25 BPS Menjadi 5,75%: Mempertahankan Stabilitas ,Mendorong Pertumbuhan
Ekonomi diakses dari https://bi.go.id
Kementrian Keuangan (2025 )
Efektivitas Belanja Negara dalam Mndorong Pertumbuhan Ekonomi diakses dari https://djpb.kemenkeu.go.id
Tempo.co ( 2025 ) BI Pangkas
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jadi 4,6-5,4 Persen diakses dari https://www.tempo.com
Antara
News (2025 )BI ungkap alasan pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi RI
diakses dari https://www.Antaranews.com
Bloomberg Technoz (2025 ) Alasan BI Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia diakses dari https://BlombergTechnoz,com
Komentar
Posting Komentar