KELANA MOTIVASI ~ KISAH INSPIRATIF MAHASISWA UM AHAD ZAINUL HIKAM SUKSES IKUTI PMM DI UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Kisah Inspiratif Mahasiswa UM
Ahmad Zainul Hikam Sukses Ikuti PMM di Universitas Negeri Padang
Hallo Sahabat Ekonomi
Pembangunan, kelana motivasi kali ini datang dari Ahmad Zainul Hikam, seorang mahasiswa S1 Pendidikan
Sejarah Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Malang (UM) yang akrab
disapa Zain.
Ahmad Zainul Hikam tak pernah menyangka bahwa
sebuah video TikTok akan mengubah jalan hidupnya. Video tersebut memperkenalkan
Zain, pada Program Mahasiswa Merdeka (PMM) yang merupakan bagian dari Program
Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Dengan penuh semangat dan antusias, Zain
mengikuti program tersebut.
“Saya pertama kali mengetahui PMM melalui media
sosial, khususnya TikTok. Saat melihat beranda, muncul video yang membahas program
MBKM-PMM ini. Merasa tertarik, saya langsung mengikuti akun Instagram resmi PMM
dan berharap program ini segera dibuka,” cerita Zain kepada Tim Humas UM pada
Selasa.
Perlu diketahui bahwa PMM merupakan program
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
yang sejalan dengan tujuan dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada
poin keempat, yaitu pendidikan berkualitas. Dalam hal ini, UM juga berperan
penting dalam mendukung penuh mahasiswa mengikuti program-program MBKM,
termasuk PMM melalui bimbingan dan fasilitas yang memadai.
Keingintahuan untuk merasakan pengalaman baru
yang mendorongnya tertarik bergabung dengan PMM. “Alasan pertama mengikuti PMM
sebenarnya sederhana, yaitu ingin merasakan bagaimana rasanya naik pesawat,”
kenangnya dengan senyum.
Namun, setelah mencari tahu lebih jauh, Zain
menyadari bahwa PMM menawarkan banyak manfaat lainnya. “Saya dapat merasakan
proses pembelajaran di kampus penerima, mempelajari budaya setempat dan bertemu
mahasiswa dari seluruh nusantara,” tambahnya.
Lanjutan PMM bukanlah perjalanan yang mudah,
terdapat tahapan seleksi yang harus dilalui. “Proses seleksi cukup panjang dan
bertahap, membutuhkan kesabaran dan ketekunan,” kata mahasiswa UM asal
Situbondo itu.
Berbekal tekad kuat serta rekomendasi dari UM,
Zain berhasil melalui setiap tahap seleksi dengan lancar. “Sebelum melakukan
pendaftaran PMM, tak lupa saya berkonsultasi dengan pihak Departemen Sejarah
untuk mempersiapkan proses seleksi PMM, termasuk konversi mata kuliah agar
mempermudah proses administrasi nantinya,” paparnya.
Sementara itu, Zain juga memaparkan alasan
memilih Universitas Negeri Padang (UNP) sebagai kampus tujuan PMM. “Alasan saya
memilih UNP sebagai kampus tujuan PMM tak lepas dari saran akademik Sekretaris
Departemen Sejarah, Bapak Arif Subekti, S.Pd., MA yang menyatakan bahwa desain
kurikulum antara UM dengan UNP tidak jauh berbeda. Selain itu, UNP juga membuka
akses sajian mata kuliah setiap semester pada laman resminya sehingga saya
mantap memilih UNP sebagai kampus tujuan PMM,” ujar Zain.
Benar saja, ketekunan Zain dalam mempersiapkan
tahapan seleksi PMM berbuah manis. Saat pembukaan pengumuman, Zain dinyatakan
lolos menjadi mahasiswa PMM di UNP. ”Saya merasa senang sekaligus bersyukur
saat mengetahui bahwa saya lolos seleksi dan resmi menjadi peserta PMM 2024 di
UNP. Usaha saya dalam mempersiapkan serangkaian proses seleksi menjadi tidak
sia-sia,” ungkap Zain penuh rasa syukur.
Sesampainya di UNP, Zain mengaku merasakan
suasana alam dan budaya yang berbeda. “Sumatera Barat memiliki keindahan alam
dan kekayaan budaya. Kampus UNP yang modern dan tertata rapi ini langsung
memikat hati saya saat pertama kali menginjakkan kaki,” ujarnya memancarkan
kebahagiaan.
Selama periode PMM berlangsung dari bulan Februari
hingga Juni 2024, Zain aktif dalam Kabinet Integritas, sebuah organisasi yang
menuaungi mahasiswa PMM dengan berbagai program kerja di dalamnya. “Kabinet
Integritas memiliki berbagai program kerja, seperti Festival Budaya, Kartini
Nusantara dan Semalam Takbir Keliling yang memberi kesempatan kami untuk
mengasah kemampuan kerja sama dan tanggung jawab,” jelasnya.
Salah satu bagian paling berkesan saat PMM di UNP
bagi Zain adalah Modul Nusantara, khususnya mengenai “ Adat Basandi Syara’,
Syara’ Basandi Kitabullah ”. “Modul Nusantara memberi kesempatan bagi kami
(mahasiswa PMM) memahami lebih dalam filosofi masyarakat Minangkabau yang
mengintegrasikan adat dengan agama. Filosofi tersebut memberikan pelajaran
berharga tentang pentingnya keseimbangan antara kehidupan duniawi dan
spiritual,” papar Zain.
“Tak hanya itu, kami juga berkesempatan
mempelajari adat, kesenian dan tradisi Minangkabau, seperti: tradisi Limau
Baronggeh , seni bela diri Silek Lanyah, kemudian berkunjung ke Istano Basa
Pagaruyung, Museum Adityawarman dan Desa Wisata Kubu Gadang,” sambungnya.
Bagi Zain, pengalaman mengikuti PMM memberikan
banyak manfaat baik akademik maupun non-akademik. “Dari segi akademik, saya
merasakan langsung proses perkuliahan di UNP. Secara finansial, biaya hidup yang
diperoleh selama PMM juga sangat membantu,” ungkapnya.
Berkat PMM, Zain dapat bertukar pikiran dan hidup
berdampingan dengan mahasiswa dari berbagai daerah di asrama kampus, sungguh
pengalaman yang ia sebut sangat berharga. “Kebersamaan dengan mahasiswa
se-Nusantara dan berbagi pengalaman hidup di asrama adalah pengalaman yang
tidak bernilai. Hal ini merupakan sesuatu yang tidak akan pernah saya dapatkan
jika tidak mengikuti PMM,” kata Zain dengan penuh rasa syukur.
Cerita Ahmad Zainul Hikam ini adalah bukti nyata
bahwa pendidikan berkualitas dan pengalaman hidup yang kaya dapat dicapai
dengan semangat dan dukungan dari berbagai pihak. PMM menggerakkan mahasiswa di
seluruh Indonesia untuk menjelajahi alam dan melakukan eksplorasi terhadap
kekayaan budaya di Nusantara. Dengan dukungan UM dan perantara program PMM,
Zain telah membuktikan bahwa impian dapat terwujud dengan ketekunan belajar dan
tekad yang kuat.
Quotes Motivasi :
“Kesuksesan
adalah hasil dari ketekunan dan kerja keras, bukan kebetulan.” – Colin Powell
Komentar
Posting Komentar