KELANA MOTIVASI ~ KISAH UMAR SYAHRONI, TUNADAKSA BERGELAR MASTER KOMUNIKASI PERAIH BEASISWA LPDP

 

Kisah Umar Syahroni, Tunadaksa Bergelar Master Komunikasi Peraih Beasiswa LPDP


Hallo Sahabat Ekonomi Pembangunan, kisah inspiratif kali ini datang dari mahasiswa yang bernama Umar Syahroni, penyandang tunadaksa  yang merupakan Awardee Beasiswa Afirmasi Penyandang Disabilitas LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) dan telah berhasil menyelesaikan pendidikan masternya di Universitas Airlangga, Surabaya. Bagaimana kisah inspiratif yang disampaikan oleh Ahmad yuk simak di bawah ini!



Umar Syahroni bukanlah penyandang disabilitas sembarangan. Meskipun fisiknya tak sempurna, ia mampu meraih gelar sebagai master dalam bidang media dan komunikasi dari Universitas Airlangga (Unair).

Sejak masih kecil, orang-orang di sekitarnya selalu meremehkan Umar. Namun dengan semangat dan kerja keras, ia mampu membuktikan bahwa dirinya memiliki kesempatan yang sama dengan orang lain. Umar adalah salah satu penerima Beasiswa Afirmasi - Penyandang Disabilitas. Ia berhasil menyelesaikan studi S2 di Unair untuk jurusan Media dan Komunikasi.

Masa kecil Umar dihabiskan di Jeddah, Arab Saudi karena kedua orang tuanya mengadu nasib ke negeri minyak ini. Masa sekolah dasar dihabiskan di sekolah Indonesia-Jeddah dengan kurikulum yang tak jauh beda dengan di Indonesia.

Umar juga mendapat materi penguasaan Bahasa Arab. Bekal kemampuan bahasa inilah yang kemudian membawa Umar menjuarai berbagai kompetisi pidato. Umar kerap menyandang gelar juara untuk kompetisi pidato tiga bahasa yakni Arab, Inggris dan Indonesia.

“Sejak kecil saya mengalami bully baik oleh teman-teman maupun orang tak dikenal,” terangnya. Orang lain kerap memandang rendah Umar. Ia mengaku sering diremehkan dan dianggap tidak bisa melakukan apa-apa. Beruntungnya, Umar dikaruniai orang tua yang sabar dan selalu menyayanginya. Ketika dia ditolak sekolah, ibunya dengan sabar mengajarinya untuk menulis hingga Umar bisa menggunakan tangan mungilnya untuk menulis sendiri layaknya anak-anak lain seusianya.

 Hidup jauh dari kampung halaman membuat Umar mencari sesuatu yang bisa mendekatkannya dengan Indonesia. Seni tari menjadi pilihan untuk mengekspresikan sekaligus obat rindu bagi Umar yang hidup di Jeddah. Ketertarikannya dengan dunia tari sudah tumbuh sejak ia kecil. Dia selalu bersemangat ketika melihat pentas tari di sekolah ataupun di kantor konsulat. Sajian budaya yang dilihatnya tak jarang membuatnya takjub.

Semangatnya yang besar menjadikan Umar berniat melanjutkan S2. Ia kemudian mengikuti program afirmasi LPDP yang membuatnya mampu meraih gelar Master bidang media dan komunikasi dari Unair.

Umar berhasil menyandang gelar sebagai lulusan tercepat. Selama masa kuliah pun ia aktif mengikuti banyak kegiatan.Pada tahun 2020, ia juga berhasil mencatatkan namanya sebagai salah satu pemenang ICON PR (Public Relations) Indonesia. Umar juga mampu menyisihkan 6.553 peserta dan lolos seleksi mewakili Indonesia bersama 500 peserta lainnya dari 120 negara dalam program United People Global (UPG) Sustainability Leadership 2022.

Umar yang memiliki cita-cita sebagai dosen ini berpesan pada para difabel untuk keluar dari zona nyaman. Ia juga mengajak rekan-rekan difabel untuk mengaktualisasi diri agar dapat membuktikan bahwa para penyandang disabilitas itu tidak berbeda.

Dengan kegigihannya dia berhasil membungkam semua mulut yang dahulu mengeluarkan kata tak enak nan pedas bagi dirinya maupun keluarganya itu. Namun bukan hal mudah bagi dirinya ataupun baba dan mamanya. Kesabaran orang tuanya, doa tulus yang terucap, dibarengi dengan perjuangan tak kenal lelah dari Umar kini berbuah manis.


Quotes Motivasi:  

“Ubah apa yang orang lain lihat sebagai kelemahanmu menjadi kekuatan.”


Sumber : 

https://mediakeuangan.kemenkeu.go.id/article/show/umar-syaroni-tunadaksa-master-komunikasi-peraih-beasiswa-lpdp 

https://www.instagram.com/umarsyaroni?igsh=MXZneHRqaGE1bnN5ZQ==

 

 

~ Bidang Hubungan Masyarakat 

~ Biro Informasi dan Komunikasi 

Komentar

Postingan Populer