LIFE INSPIRATION
KISAH INSPIRATIF BIRRUL QODRIYYAH
MAHASISWA BERPRESTASI DARI KELUARGA KURANG MAMPU YANG MENDAPATKAN BEASISWA
PENUH HINGGA LULUS
Hallo
Sahabat Ekonomi Pembangunan, kisah inspiratif kali ini datang dari Seseorang
mahasiswa keperawatan yang berprestasi dari keluarga buruh tani yang
mendapatkan beasiswa sehingga dapat melanjutkan sekolah sampai ke perguruan
tinggi. Bagaimana kisah inspiratif yang di smpaikan oleh Birrul Qodiriyah, yuk simak
di bawah ini!
Birrul
Qodriyyah, putri pertama dari M. Jawahir dan Siti Mujahadah Sholikhah ini lahir
pada bulan Juni 1992 di Bantul.Birrul merupakan salah satu dari sekian banyak
anak yang kurang beruntung yang hidup dalam keterbatasan ekonomi. Orang tuanya
hanyalah seorang buruh tani yang hanya berpenghasilan lima ribu rupiah
perharinya. Beruntung ia memiliki record prestasi yang mengagumkan sejak ia
masih SD sehingga ia sering terbantu dengan beasiswa untuk melanjutkan
pendidikannya.
Ia
sudah sejak lama memendam impiannya untuk menjadi seorang dokter. Ia tuliskan
mimpinya itu dalam kertas dan ditempelkan pada dinding kamarnya. Banyak orang
yang mencemoohnya, bagaimana bisa seorang anak buruh tani menjadi seorang
dokter, tapi itu tidak menyurutkan langkahnya, bahkan menjadikannya sebagai
motivasi untuk menggapai mimpinya tersebut.
Setelah
ia lulus SMA , ia mengutarakan keinginannya pada kedua orang tuanya untuk
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Tapi ia tahu, orang tuanya tidak
mampu untuk membiayai sekolahnya ke bangku perkuliahan. Keduanya orang tuanya
hanya diam saat mendengar permintaan putri sulungnya tersebut. Birrul hanya
melihat ayahnya setiap pagi mengayuh sepeda habis shubuh. Tak dinyana, melihat
kesungguhan Birrul, sang ayah M Jawahari rela bersepeda dari Bantul hingga
Klaten untuk mencarikan beasiswa untuk putrinya, tetapi kenyataannya tak
semudah itu. Prestasi birrul yang menjadi kebanggaan ayahnya belum cukuo untuk
meyakinkan para pihak sponsor.
Melihat
kegigihan ayahnya, Birrul pun termotivasi untuk mendaftarkan diri dalam
beasiswa Bidik Misi. Ia pun mendaftarkan diri di Fakultas Kedokteran UNAIR (Surabaya) dan Ilmu Keperawatan UGM
(Yogyakarta). Mengingat cita-citanya yang ingin menjadi dokter, pastinya ia
akan memilih Fakultas Kedokteran di UNAIR, tapi akhirnya ia memilih Ilmu
Keperawatan UGM. Ia tak ingin egois, karena pengumunan UGM yang terlebih dulu
keluar, dan jika ia tidak mengambilnya, adik-adik kelasnya akan terblokir. Ia
yakin segala bidang memiliki prospek karir yang cerah.
“Selama
punya kemauan yang kuat, niat yang kuat, dan salah satu indikatornya tidak
hanya diucapkan namun ada ikhtiar yang menyertai untuk membuktikan bahwa niat
kita memang benar-benar kuat,” kata perempuan kelahiran Bantul tersebut.
Berasal
dari keluarga buruh tani membuat Birrul tak mundur dalam meraih mimpinya.
Terbukti, alumni mahasiswi S1 Keperawatan Universitas Gajah Mada (UGM) itu
mampu memperoleh beasiswa penuh hingga ia menyelesaiakan pendikannya.
“Saat
saya keterima kuliah waktu itu mendapat beasiswa dengan SPP gratis, tapi saya
tidak punya uang saku gimana caranya cari uang saku. Nah dari keterbatasan
seseorang biasanya dia akan berpikir bagaimana cara menembus keterbatasan itu,”
kata Birrul.
Akhirnya
dengan kemauan, Birrul mencari beasiswa yang mampu membiayai kuliah dan juga
kehidupan sehari-hari hingga lulus.
“Jadi
untuk teman-teman yang memiliki keterbatasan anggap itu sebagai tantangan.
Jangan mengeluh kenapa harus saya yang di uji, karena Allah tahu kita bisa,”
ujar
Selama
kuliahnya, Birrul termasuk anak yang berprestasi, terbukti dengan sejumlah perlombaan dan prestasi yang ia
dapatkan. Ia juga membuat Kamus Kedokteran Bahasa Jawa bersama empat mahasiswa
UGM lainnya. Tak hanya prestasinya yang mengagumkan, ia pun termasuk mahasiswa
yang aktif dalam organisasi. Ia pernah menjabat sebagai ketua HIMIKA MORPHOSA
UGM 2012. Inilah yang menjadi bukti bahwa seorang yang aktif berorganisasi pun
bisa berprestasi dalam akademik. Semoga yang telah dicapai dengan Birrul dengan
semua perjuangannya bisa menjadi pemantik semangat bagi teman-teman sekalian.
Makna
dari life inspiration kali ini yaitu setiap manusia di lahirkan dari keluarga
yang berbeda-beda, ada yang dari keluarga kurang mampu dan ada juga dari
keluarga yang berkecukupan, dari kisah Birrul ini dapat di ambil hikmahnya nya,
bahwa seseorang yang yang berasal dari keluarga kurang mampu masih bisa
melanjutkan sekolah sampai ke perguruan tinggi selama pada diri kita mempunyai
kemauan yang kuat, niat yang kuat dan juga kegigihan kita dalam mencari
beasiswa untuk membiayai kita sampai lulus, maka dari itu kita yang berasal
dari keluarga yang kurang mampu janganlah berputus asa dalam melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi karena masih banyak beasiswa yang bisa membiayai
kita sampai lulus, dan terlebih lagi janganlah pantang menyerah demi mengejar
cita-cita yang di inginkan sejak dulu, terus semangat demi membanggakan kedua
orang tua.
Komentar
Posting Komentar