ECONOMICS MONTHLY REPORTS : NOVEMBER
1.
Ekonomi
RI Terus Tumbuh Positif, Bahlil: Jangan Kita Terbuai dan Euforia (10 Nov)
Ekonomi
RI Terus Tumbuh Positif, Bahlil: Jangan Kita Terbuai dan Euforia (kompas.com)
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan, meski ekonomi Indonesia terus tumbuh
positif tetapi tetap jangan terbuai. "Nah hati-hati, saya ada sedikit ini
ya berbeda pendapat dengan sebagian orang mengatakan bahwa ekonomi Indonesia
akan baik-baik saja. Saya jujur saja, pertumbuhan ekonomi kita 5,72 persen
jangan kita terbuai," katanya dalam konferensi pers ditayangkan virtual,
Kamis (10/11/2022).
Alasan Bahlil, tekanan dari ekonomi global akan berdampak terhadap kondisi
perekonomian seluruh negara termasuk Indonesia. "Kenapa? baseline kita
pada kuartal yang sama di 2021 itu tidak lebih 4 persen, 3,9 sekian enggak
sampai 4 persen. Beda dengan baseline kita di kuartal kedua 2021. Di kuartal
keempat, ini akan mulai pada sebuah tantangan baru kalau kondisi global tidak
membaik," sambung dia.
Ditambah lagi, tahun 2023, Indonesia mulai memasuki tahun politik. Bila
tahun politik tersebut tidak terjaga stabilitasnya maka juga akan berdampak
terhadap perekonomian nasional. "Jadi kita jangan euforia, gembira oke
tapi jangan sampai kemudian kita sudah seolah-olah menganggap bahwa kita tidak
ada tantangan ke depan. 2023 teman-teman, saya berani taruhan bahwa ekonomi
kita, ekonomi global, tidak akan sebaik 2022 kalau tidak mampu kita memastikan
stabilitas," ucap Bahlil.
"Ekonomi kita di 2023 akan
membaik kalau ada jaminan stabilitas. Stabilitas politik, stabilitas keamanan,
maupun stabilitas kebijakan yang penting. Saya hari ini membaca beberapa
statemen para senior-senior saya, para teman-teman saya yang seolah-olah
menganggap seolah-olah 2023 akan biasa-biasa saja. Saya tidak mau takabur untuk
menuju ke sana," lanjutnya.
Pemberitaan Kompas.com sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan
ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 tumbuh sebesar 5,72 persen secara
tahunan (year on year/yoy). Realisasi itu melanjutkan pertumbuhan positif pada
kuartal-II 2022 yang sebesar 5,44 persen (yoy). Sementara secara kuartalan
ekonomi Indonesia tumbuh 1,81 persen (quarter to quarter/qtq).
Maka secara kumulatif Januari-September 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia
sebesar 5,40 persen dibandingkan periode yang sama di 2021. Kepala BPS Margo
Yuwono mengatakan, bila melihat pertumbuhan secara tahunan, maka realisasi itu
menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia trennya terus membaik karena mengalami
pertumbuhan di atas 5 persen sejak kuartal IV-2021.
2.
B20
Summit 2022, Perkuat Kemampuan Digital Hadapi Ekonomi Global (14 Nov)
Tahun 2022 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi
seluruh sektor industri di dunia yang masih bekerja keras untuk pulih kembali
dari Pandemi Covid-19 sepanjang tahun ini. Salah satu faktor yang mendorong
percepatan pemulihan pasca pandemi Covid-19 adalah digitalisasi. Bersamaan
dengan perhelatan forum dialog B20 yang telah melaksanakan puncak konferensi
pada hari ini (13/11), Chair B20 Digitalization Task Force sekaligus Direktur
Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Ririek Adriansyah memaparkan
bagaimana teknologi digital mengambil peran yang inovatif, inklusif, dan
menciptakan pertumbuhan yang kolaboratif.
Forum B20 khususnya Digitalization Task Force yang
terdiri dari co-chairs dan members B20 dan bekerjasama dengan knowledge partner
telah merumuskan Policy Recommendations dari berbagai perspektif untuk dapat
menjembatani kesenjangan digital. Dalam 15 tahun terakhir, ekonomi digital
telah tumbuh 2,5 kali lebih cepat dari PDB Global. Berdasarkan data yang
diperoleh dari Bank Dunia, pada tahun 2023 mendatang menunjukan sebanyak hampir
satu miliar orang baru terhubung dengan internet secara global, yang berarti
penetrasi internet global mencapai 66%. Populasi digital yang bertumbuh kian
masif juga semakin mempercepat akselerasi ekonomi digital begitu pula dengan
peluang digital yang semakin luas untuk dapat dieksplorasi.
Menurut data yang diperoleh dari Microsoft
Manufacturing Report (2019), dari sisi infrastruktur digital diproyeksi adanya
senilai $19,5 triliun potential value unlocked yang diperoleh dari pengembangan
big data, AI, dan IoT di seluruh dunia. Lebih luas lagi, digitalisasi juga
membawa dampak positif bagi lingkungan. World Economic Forum memperkirakan
bahwa digitalisasi berpotensi mengurangi emisi karbon sebanyak 15%, dengan terus
bertransformasi, digital dapat mendatangkan nilai positif tidak hanya bagi
masyarakat namun juga untuk lingkungan yang berkelanjutan. Selain daripada
manfaat dan potensi besar yang dapat digali dari digitalisasi, kesenjangan
digital masih merupakan masalah yang nyata dan semakin berkembang. Ekosistem
ekonomi digital yang inklusif belum dapat dirasakan dengan setara oleh
masyarakat. Oleh karena itu, B20 Digitalization Task Force mengidentifikasi 4
hambatan utama yang menjadi faktor terhambatnya digitalisasi yang merata.
Faktor pertama adalah tingkat kesiapan yang berbeda
sehingga menghambat kemampuan negara dan bisnis untuk memanfaatkan digitalisasi
sebagai pendorong utama pembangunan ekonomi nasional. Selanjutnya adalah
tantangan penyediaan infrastruktur dan literasi digital pada tiap kawasan,
dukungan yang tidak memadai untuk digitalisasi UMKM, serta isu keamanan siber
dan hak dasar di era digital. Sebagai upaya untuk mengatasi tantangan ini, B20
Digitalization Task Force merumuskan empat poin policy recommendations yang
relevan, tepat sasaran, dan dapat ditindaklanjuti. Poin pertama adalah
mendorong pemerataan konektivitas secara universal, bertujuan untuk
menjembatani kesenjangan digital dengan mengatasi hambatan akses untuk
berpartisipasi dalam ekonomi digital dan layanan pemerintah. Kedua adalah
membangun pondasi bagi ekonomi digital yang berkelanjutan dan tangguh.
Chair B20 Digitalization Task Force sekaligus Direktur
Utama Telkom Ririek Adriansyah pada paparannya menjelaskan bahwa, “Saat ini,
ekonomi digital setara dengan 15,5% dari PDB global. Diperkirakan 70% dari
nilai yang diciptakan dalam perekonomian pada dekade berikutnya akan bergantung
pada infrastruktur digital yang mendukung bisnis berbasis digital. Sangat
penting untuk mempercepat pengembangan dan adopsi infrastruktur digital untuk
membuka pertumbuhan dan membantu dalam membangun ketahanan di seluruh negara,”
pungkas Ririek.
Policy recommendation ketiga adalah menanamkan pola
pikir dan literasi digital bagi setiap individu maupun pelaku UMKM sehingga
dapat beradaptasi dengan baik mengikuti arus perkembangan ekonomi digital. Poin
terakhir adalah memperkuat keamanan siber untuk memberikan perlindungan terbaik
bagi pengalaman pengguna. Untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut,
Telkom sebagai tulang punggung digitalisasi di Indonesia melakukan beragam
upaya melalui penguatan kapabilitas 3 pilar bisnisnya, yakni infrastruktur
digital, platform digital, serta layanan digital. Sehingga kedepannya hal ini
menjadi lebih dari sekadar daftar rekomendasi, namun dapat menciptakan dampak
nyata bagi masyarakat. “Sangat menarik untuk melihat bagaimana digitalisasi
mendorong ekonomi ke depan. B20 Indonesia 2022 memberi kita kesempatan untuk
merefleksikan tanggung jawab kita. Digitalisasi membuka peluang baru bagi
banyak orang. Dengan digitalisasi, Saya yakin akan ada hari esok yang lebih
baik,” tutup Ririek.
3.
Presiden
Jokowi paparkan ekonomi RI terus tumbuh di tengah krisis (14 Nov)
"Managing Director IMF Kristalina (Georgieva) menyampaikan Indonesia
jadi titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia"
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
memaparkan ekonomi Indonesia yang terus tumbuh di tengah berbagai krisis yang
dihadapi dunia saat ini. “Managing Director IMF Kristalina (Georgieva)
menyampaikan Indonesia jadi titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia,”
kata Presiden Jokowi dalam penutupan KTT B20 di Nusa Dua, Bali, Senin.
Di hadapan para pelaku bisnis negara-negara G20 tersebut, Presiden Jokowi
menjelaskan bahwa masa Presidensi Indonesia tahun ini dijalankan dalam situasi
yang sulit dengan adanya pandemi, krisis pangan dan energi, bahkan krisis
keuangan. “Tetapi kita patut bersyukur ekonomi Indonesia di kuartal II masih
tumbuh 5,54 persen dan di kuartal III kita tumbuh lebih kuat di 5,72 persen,”
kata Presiden Jokowi.
Selain itu Indonesia juga disebutnya bisa mengelola inflasi yang sempat
naik 5,9 persen pada September 2022 karena dipicu kenaikan harga BBM, kemudian
turun menjadi 5,7 persen pada Oktober 2022. Untuk memastikan pertumbuhan
ekonomi ke depan, Presiden Jokowi memaparkan tiga strategi yang harus dilakukan
yaitu hilirisasi industri, pengembangan ekonomi hijau, dan digitalisasi.
Hilirisasi industri dimaksudkan untuk memberi nilai tambah bagi komoditas
mentah Indonesia yang akan diekspor ke luar negeri, sementara ekonomi hijau
bertujuan untuk mengembangkan potensi besar yang dimiliki Indonesia di bidang
energi baru terbarukan.“Inilah kesempatan para investor untuk menjalin kerja
sama dengan Indonesia dengan membawa investasi dan teknologi mereka, karena
uangnya tidak sedikit untuk membangun ekonomi hijau di Indonesia,” tutur
Presiden Jokowi.
Sementara itu melalui digitalisasi, Indonesia bertujuan mengembangkan
sektor UMKM. Dalam tiga tahun terakhir sebanyak 19 juta UMKM di Indonesia telah
masuk ke platform digital. Jumlah ini ditargetkan bertambah mencapai 30 juta
UMKM digital pada 2024. “Saya titip agar (usaha) yang besar mau membesarkan
yang mikro agar mereka tidak tertinggal,” ujar Presiden Jokowi.
B20 adalah forum dialog resmi G20 yang mewakili komunitas bisnis global. Di
bawah presidensi Indonesia tahun ini, B20 menghasilkan 25 rekomendasi kebijakan
dan 68 aksi kebijakan yang akan diteruskan ke pemerintah. Setelah merampungkan
kepemimpinan di B20 tahun ini, Indonesia meneruskan Presidensi B20 ke India.
“Saya ucapkan selamat bekerja bagi Presidensi India tahun depan. Saya
optimistis B20 akan semakin solid dan terus berkembang,” kata Presiden Jokowi.
4.
Pengamat:
Pertemuan Biden-Xi Jinping lahirkan perdamaian dunia (14 Nov)
Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Pengamat ekonomi Universitas Jember (Unej)
Adhitya Wardhono, PhD menilai bahwa pertemuan Presiden Amerika Serikat Joe
Biden dengan pemimpin China Xi Jinping saat KTT G20 merupakan momentum
tercetusnya perdamaian dunia. "Pertemuan G20 menjadi menarik karena
pertemuan para presidensi negara dengan ekonomi terbesar di dunia, terutama
pertemuan Xi Jinping dan Joe Biden," katanya di Jember, Jawa Timur, Senin.
Dalam beberapa tahun terakhir, lanjut dia, hubungan China dan AS terus
memanas dengan banyak isu yang muncul seperti perang dagang, perang Rusia dan
Ukraina dan terbaru ketegangan dari konflik di Taiwan. "Pertemuan kedua
kepala negara itu yang menjadi penantian panjang pelaku ekonomi dunia di tengah
ekonomi global yang goyah dan meningkatnya ketidakpastian ekonomi,"
tuturnya.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unej itu mengatakan bahwa pertemuan Biden
dan Xi Jinping dalam perhelatan G20 di Bali dapat memberikan dampak positif
bagi perekonomian dunia termasuk Indonesia. Menurutnya pertemuan tersebut bisa
selain meredam konflik bilateral yang terjadi, juga menjadi angin segar pada
ekonomi dunia mengingat keduanya merupakan salah satu poros ekonomi global.
"Pertemuan Biden dengan Xi Jinping dapat menjadikan momentum
tercetusnya perdamaian dunia, sehingga pemulihan ekonomi global dapat terjalin
dengan baik serta krisis global dapat teratasi," katanya. Ia menjelaskan
hal tersebut secara langsung juga berdampak pada Indonesia seperti ekspor dan
impor, tentunya langkah akan kian menjadi semakin nyata dengan catatan terdapat
keterbukaan kedua negara.
"Sehingga pertemuan tersebut
diharapkan bisa membahas isu-isu strategis ke depan yang dapat memberikan
solusi dari permasalahan ceruk ekonomi global," ucap dosen yang juga
peneliti ekonomi Unej itu.
5.
Jokowi
di KTT G20: Masalah Pupuk Jangan Disepelekan (15 nov)
Nusa Dua, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta
masalah pupuk jangan disepelekan. Pasalnya, 48 negara berkembang akan
menghadapi kondisi serius di tengah ancaman krisis pangan.
"Masalah pupuk jangan disepelekan jika kita tidak segera mengambil
langkah agar ketersediaan pupuk tercukupi dan harga yang terjangkau maka tahun
2023 akan jadi tahun yang lebih suram," ujar Jokowi saat membuka KTT G20
di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11).
Jokowi mengungkapkan ketersediaan pupuk menjadi hal yang harus
diperhatikan. Apabila terjadi gagal panen maka krisis pangan bisa mengancam.
"Kelangkaan pupuk akan menyebabkan gagal panen di berbagai belahan
dunia. 48 negara berkembang dengan tingkat kerawanan pangan yang tinggi akan
menghadapi kondisi yang sangat serius," ujarnya.
Selain itu, Jokowi juga menegaskan KTT G20 di Bali dua hari ini harus
menghasilkan sesuatu yang konkret untuk membantu pemulihan ekonomi global
pascapandemi covid-19 dan di tengah konflik Rusia-Ukraina yang belum ada
tanda akan berakhir.
"Buat saya, KTT G20 ini harus berhasil. Tidak boleh gagal. Sebagai
Presiden G20, Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjembatani
perbedaan yang sangat dalam dan hebat."
Namun, Jokowi menegaskan keberhasilan hanya dapat tercapai jika semua
negara berkomitmen bekerja keras meredam perbedaan untuk menghasilkan sesuatu
yang konkret bagi dunia.
6.
Mowilex
Pamerkan Kanopi Tenaga Surya di G20 (15 nov )
Nusa Dua, CNN Indonesia -- PT Mowilex Indonesia, produsen cat,
memamerkan kanopi tenaga surya untuk mengurangi emisi karbon. Hal ini
sebagai bentuk dukungan perusahaan terhadap komitmen pemerintah menuju net zero
emission (NZE) pada 2060 mendatang.
Kanopi tenaga surya diperkenalkan bersamaan dengan berjalannya rangkaian
Presidensi G20 di Bali karena climate change memang menjadi salah satu
pembahasan penting di acara tingkat dunia tersebut.
Sebelumnya, perusahaan juga telah meluncurkan cat premium dan pelapis kayu
tanpa karbon atau nol karbon.
Berkat komitmen ini, Mowilex pun mendapatkan dukungan penuh dari Asia
Coatings Enterprises (ACE) Pte. Ltd sebagai shareholder dalam mempertahankan
netralitas karbonnya.
"ACE akan terus berinvestasi di Indonesia lewat Mowilex, karena
management (Mowilex) dapat menunjukkan kepemimpinannya dalam industri cat,
dimana Mowilex bukan hanya menjadi yang terdepan dalam inovasi produk, juga
keberlanjutan terhadap lingkungan," ujar Chairman of Asia Coatings
Enterprises Pte. Ltd Reza Safavi kepada CNNIndonesia.com, Senin (14/11)
Diharapkan Mowilex bisa memperluas pasar dan menjadi salah satu mitra
pemerintah dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang mengusung
konsep green city.
"ACE juga akan terus berinvestasi lewat Mowilex dan mendukung pemerintah
dan terbuka jika pemerintah membutuhkan dukungan, serta partisipasi Mowilex
dalam pembangunan Ibu Kota Negara di Kalimantan, dimana dirancang untuk menjadi
kota ramah lingkungan," jelasnya.
Meski demikian, Reza enggan menyebutkan berapa nilai investasi yang
diberikan ke Mowilex. Dia mengatakan bukan masalah investasi, tetapi bagaimana
dukungan kepada Pemerintah Indonesia untuk mewujudkan pengurangan emisi karbon.
"Kami berinvestasi kepada Mowilex ini bukan hanya soal finansial
semata, tapi bagaimana sebuah perusahaan dapat menjawab tantangan global
seperti yang ada di G20 Bali 2022, di mana salah satunya sedang Mowilex
lakukan, yaitu menggunakan solar panel sebagai bentuk pengurangan emisi karbon
dan transisi energi terbarukan," terang dia.
Saat ini, kanopi tenaga surya telah diimplementasikan oleh Mowilex di
kantor pusatnya di Jakarta. Langkah itu diharapkan dapat mengurangi emisi
karbon setidaknya 30 persen dari yang biasanya digunakan perusahaan.
"Proyek ini membantu Mowilex mengurangi jejak karbonnya secara
permanen, mencapai 30 persen di kantor pusatnya saja. Kami bangga ikut
memajukan tujuan energi bersih Indonesia, dengan memangkas emisi pada
sumbernya, dibanding hanya mengandalkan kompensasi karbon (carbon
offsets)," kata CEO PT Mowilex Indonesia Niko Safavi.
Sebagai perusahaan manufaktur cat dengan sertifikasi netral karbon pertama
di Indonesia sejak 2019, peluncuran kanopi tenaga surya adalah komitmen awal
Mowilex melakukan pengurangan jejak karbon melalui transisi menggunakan energi
bersih.
Selain itu, Mowilex juga mendukung sejumlah proyek yang sejalan dengan 17
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB.
Termasuk, inisiatif yang mempromosikan energi terbarukan, keanekaragaman
hayati, dan pengembangan komunitas yang bertanggung jawab.
7.
BI Proyeksikan
Inflasi Global Tembus 9,2 Persen Tahun Ini (22 Nov)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo
memperkirakan inflasi global tembus 9,2 persen sepanjang tahun ini.
Sedangkan Indonesia bisa mencapai 6,1 persen.
Menurutnya, ini adalah salah satu ciri, ekonomi tahun ini bergejolak dan
kemungkinan berlanjut di tahun depan.
"High inflation atau inflasi yang tinggi, tahun ini diperkirakan
inflasi dunia mencapai 9,2 persen," ujarnya dalam rapat kerja dengan
Komisi XI DPR, Senin (21/11).
Inflasi tinggi ini utamanya ditopang oleh negara maju seperti AS yang
diperkirakan mendekati 8,8 persen, Eropa sekitar 10 persen dan Inggris
mendekati 11 persen. Hal ini dikarenakan lonjakan harga akibat perang
Rusia-Ukraina yang masih memanas.
"Dari mana inflasinya, tentu saja harga energi dan tidak adanya
pasokan energi akibat perang maupun kondisi geopolitik. Inflasi energi, inflasi
pangan yang langsung kemudian berhubungan dengan kesejahteraan rakyat,"
jelasnya.
Sedangkan, untuk Indonesia inflasi sampai akhir tahun diperkirakan 6,1
persen dan diharapkan bisa ditekan menjadi lebih rendah dengan berbagai
kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia.
"Untuk (inflasi) November dan Desember dampak dari penyesuaian harga
BBM masih akan berlangsung. Kemungkinan-kemungkinan masih akan naik
(inflasinya), perkiraan kami akhir tahun 6,1 persen, moga-moga bisa lebih
rendah lagi," imbuhnya.
Sementara, untuk tahun depan Bank Indonesia menyusun asumsi makro dengan
rincian:
- Pertumbuhan ekonomi 4,37 persen, lebih rendah dari prognosa tahun ini
5,12 persen
- Inflasi 3,61 persen, lebih rendah dari prognosa 2022 sebesar 6,11 persen
- Nilai tukar rupiah Rp15.070 per dolar AS, lebih lemah dibandingkan
prognosa tahun ini Rp14.830 per dolar AS.
8. Kemenperin: Industri nonmigas jadi motor penggerak
ekonomi nasional (23 Nov)
Kabupaten Bogor (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
menyatakan industri pengelolaan nonmigas hingga kini masih menjadi motor
penggerak roda perekonomian nasional.
"Hingga triwulan III 2022 ini (industri nonmigas) memberikan
kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar 16,10 persen.
Lebih tinggi dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya," kata Plt
Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil (IKFT)
Kemenperin Ignatius Warsito saat peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS) atap di Pabrik Indo Kordsa, Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat,
Rabu.
Ia menyebutkan pertumbuhan industri sektor nonmigas pada triwulan III 2022
mengalami kenaikan sebesar 4,88 persen secara tahunan dari Rp528,37 triliun
pada 2021, menjadi Rp554,16 triliun tahun 2022.
Menurutnya, industri sektor nonmigas masih menjadi motor penggerak roda
perekonomian nasional, meski pertumbuhannya di bawah pertumbuhan ekonomi
nasional yang berada di angka 5,72 persen atau PDB naik dari Rp2.815
triliun pada triwulan III 2021 menjadi Rp2.976 triliun pada triwulan III 2022.
"Demikian juga terhadap kontribusi ekspor nonmigas, dari Januari
sampai September 2022 tercatat sebesar 156,70 miliar dolar AS, atau mengalami
kenaikan 22,23 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang
tercatat 127,77 miliar dolar AS," ujarnya.
Ignatius mencatat sektor industri tetap memberikan kontribusi paling besar
dengan sumbangsih hingga 71,2 persen dari total nilai ekspor nasional yang
sebesar 219,38 miliar dolar AS.
Pemerintah, kata dia, akan terus berupaya menjaga kepercayaan diri para
pelaku industri dalam menjalankan usahanya di tanah air, terutama di tengah
kondisi ekonomi global yang sedang mengalami gejolak dan perlambatan.
Ia menyebutkan salah satu kelompok industri pengolahan yang dikategorikan
sebagai industri strategis sesuai dengan Rencana Induk Pembangunan Industri
Nasional (RIPIN), yaitu industri tekstil dan produk tekstil.
"Pertumbuhan industri ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik
yaitu tumbuh 11,38 persen meskipun secara kuartal to kuartal mengalami
pelambatan dari 3,3 persen menjadi -92 persen pada kuartal III 2022,"
kata Ignatius.
Meski begitu ekspor secara kumulatif industri tekstil dan produk tekstil
masih mengalami kenaikan sampai dengan September 2022 yakni sebesar 15,6
persen, bila dibandingkan dengan data tahun 2021.
Komentar
Posting Komentar