ECONOMICS MONTHLY REPORT : AGUSTUS
Ekonomi Meroket 5,44%, Indonesia Resmi Kebal Resesi!
Jumat, 5 Agustus 2022
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS)
mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2022 tumbuh 5,44%
dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq), ekonomi tumbuh
3,72%. Hal ini menandakan bahwa Indonesia tidak masuk dalam jurang resesi
seperti banyak negara lainnya. Pada kuartal I tahun2022 terjadi kontraksi
(pertumbuhan negatif) 0,96%, tetapi tidak berlanjut pada kuartal II tahun 2022.
Perekonomian Indonesia kini ekonominya meroket di atas ekspektasi oleh banyak
pihak. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan Produk
Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh 5,17% year-on-year (yoy). BI dan
Pemerintah sebelumnya juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada April Sampai Juni
2022 berkisar di level 5%.
Hitung-hitung Potensi Kerugian Ekonomi
China-Taiwan jika Perang Pecah
Jumat, 05 Agustus 2022
Jakarta, CNN Indonesia -- China mulai menembakkan proyektil ke
Selat Taiwan pada Kamis (4/8), sebagai reaksi marah atas kunjungan Ketua DPR AS
Nancy Pelosi ke Taipei. Penembakan proyektil ini dilaporkan kala China memulai
latihan militer besar-besaran di sejumlah titik mengepung Taiwan sebagai
respons atas lawatan Pelosi ke Taipei kemarin. Latihan itu termasuk simulasi
tembak-menembak proyektil jarak jauh. Reaksi China atas kunjungan Pelosi ke
Taipei tak serta merta hanya dengan menempatkan pasukan militernya di sekitar
Selat Taiwan. Dari sisi ekonomi, Negeri Tirai Bambu itu mengisolasi Taiwan
dengan menerapkan sejumlah sanksi dan blokade perdagangan, seperti larangan
ekspor-impor. nilai ekspor barang dari Taiwan ke China dalam lima tahun
terakhir 2017-2021 terus meningkat.
Tahun 2017, nilai ekspor Taiwan ke China mencapai US$88,75
miliar. Angka itu terus bertambah pada 2018 menjadi senilai US$96,5 miliar.
Nilai ekspor Taiwan ke China sempat turun tipis pada 2019 senilai US$91,79
miliar, namun kembali melonjak pada 2020 menjadi sebesar US$102,45 miliar.
Lebih lanjut, China diketahui menjadi tujuan ekspor terbesar Taiwan, bahkan
hingga tahun lalu. Pada 2021, Taiwan mengekspor barang senilai sekitar US$125,9
miliar ke China daratan, meningkat dari sekitar US$102,45 miliar pada tahun
sebelumnya. Sementara itu, akibat kunjungan Pelosi ke Taiwan, Pemerintah China
melarang ekspor pasir alam dari negara tersebut. Tak cuma larangan ekspor,
China juga mengharamkan impor jeruk, kerang, dan ikan beku makarel, termasuk
gula, biskuit, hingga roti dari Taiwan. Pada 2021 lalu, ekspor buah-buahan
Taiwan ke China meningkat 10,1 persen menjadi US$1,12 miliar. Porsinya 19,8
persen dari total nilai ekspor produk pertanian. Pada Januari-Juni 2022 total
nilai ekspor Taiwan ke China tercatat US$122,5 miliar atau naik 7,3 persen
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan untuk ekspor
pertanian Taiwan ke China pada Januari- Juni 2022 mencapai US$59 juta.
Minyak Jatuh ke Harga Terendah Sejak
Sebelum Perang Rusia-Ukraina
Jumat, 05 Agustus 2022
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak dunia jatuh ke level
terendah sejak sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada Februari pada akhir
perdagangan Kamis (4/8) waktu AS atau Jumat (5/8) pagi WIB. Mengutip Antara,
harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk
pengiriman September turun US$2,12 atau 2,3 persen ke US$88,54 per barel di New
York Mercantile Exchange. Harga di bawah US$90 merupakan harga yang terendah
sejak 2 Februari. Sementara itu, harga minyak mentah berjangka Brent untuk
pengiriman Oktober merosot US$2,66 atau hampir 2,8 persen ke US$94,12 per barel
di London ICE Futures Exchange. Harga ini merupakan yang terendah
sejak 18 Februari. Penurunan harga merupakan kelanjutan dari kejatuhan harga
minyak mentah AS dan Brent yang masing-masing anjlok 4 persen dan 3,7 persen
pada Rabu (3/8) lalu. Analis menyebut kejatuhan harga minyak terjadi karena
para pedagang resah atas potensi terjadinya resesi ekonomi di sejumlah negara tahun
ini. Pasalnya, resesi dapat menghambat permintaan energi. Selain itu, kejatuhan
harga minyak juga dipicu lonjakan pasokan minyak mentah di AS.
Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan persediaan minyak
mentah negara itu meningkat 4,5 juta barel selama pekan yang berakhir 29 Juli. Persediaan
itu jauh dari perkiraan analis yang disurvei oleh S&P Global Commodity
Insights. Pasalnya, analis memperkirakan stok minyak justru turun 1,7 juta
barel. "Tampaknya pelemahan dari Rabu menyusul permintaan bensin tersirat
AS yang lebih lemah dari perkiraan, bersama dengan terobosan level dukungan
teknis pada Kamis, telah menyeret minyak lebih rendah," Ungkap Analis UBS,
Giovanni Staunovo. Selain itu, minyak juga tertekan kebijakan Organisasi
Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya atau OPEC+ yang akan meningkatkan
produksi sebesar 100 ribu barel per hari pada September.
Kondisi Perekonomian Global Belum Membaik, Sejumlah Negara
Berjuang Keluar dari Tekanan Ekonomi
Sabtu, 13 Agustus 2022
Tribunnews.Com, Jakarta - Kondisi Ekonomi Global Berpotensi
Melemah Yang Dipicu Oleh Perang Rusia-Ukraina Yang Berkepanjangan, Sehingga
Mendorong Kenaikan Harga Pangan Global Dan Energi. Sejumlah Negara Mengalami Gejolak Perekonomian Yang Cukup
Mengkhawatirkan. Hal Tersebut
Terlihat Dari Lonjakan Inflasi Yang Signifikan, Baik Dari Wilayah Eropa,
Amerika Maupun Asia. Berikut Ini
Tribunnews.Com Rangkum Informasi Terkait Perkembangan Ekonomi Dari Berbagai
Negara Di Dunia Pada Minggu Ini, Yang Dilansir Dari We Forum.
1. Ekonomi Inggris Berkontraksi
Ekonomi Inggris Mengalami Kontraksi Di Kuartal Kedua Tahun Ini,
Yang Dipicu Oleh Krisis Biaya Hidup Yang Sedang Melanda Negara Itu. Data Resmi Yang Diterbitkan Pemerintah
Inggris Menunjukkan Produk Domestik Bruto (Pdb) Menyusut 0,1 Persen Di Kuartal
Kedua Tahun Ini, Lebih Rendah Dari Perkiraan Para Analis Sebelumnya Sebesar 0,3
Persen. Deputi Gubernur Bank
Of England (Boe) Dave Ramsden Mengungkapkan Pada Selasa
(9/8/2022) Lalu Kemungkinan Boe Harus Menaikkan Suku Bunga Lebih Lanjut Untuk
Mengatasi Inflasi.
2. Pertumbuhan Ekonomi Filipina Melambat
Pertumbuhan Ekonomi Filipina Melambat Pada Kuartal Kedua Tahun
Ini Di Tengah Inflasi Yang Tinggi. Pdb Filipina Mencapai 7,4 Persen, Lebih
Rendah Dari Yang Diperkirakan Para Analis Yaitu Sebesar 8,2 Persen.
3. Kepercayaan Bisnis Australia Bulan Juli
Rebound
Ukuran Kepercayaan Bisnis Australia Rebound Di Bulan Juli Karena
Penjualan Dan Laba Dapat Bertahan Dengan Baik Dalam Menghadapi Kenaikan Suku
Bunga Dan Inflasi Yang Tinggi, Meskipun Perusahaan Juga Melaporkan Rekor Biaya
Yang Tinggi Di Tengah Krisis Pasokan.
4. Inflasi Yunani Di Bulan Juli Melambat
Inflasi Yunani Di Bulan Juli Melambat Menjadi 11,6 Persen, Dari
Sebelumnya Sebesar 12,1 Persen Di Bulan Juni. Lonjakan Biaya Untuk Energi,
Perumahan, Transportasi Dan Makanan Adalah Faktor Utama Yang Menopang Angka
Tersebut, Kata Layanan Statistik Elstat.
5. Inflasi Konsumen Perkotaan Tahunan
Mesir Naik
Inflasi Konsumen Perkotaan Tahunan Mesir Melonjak Menjadi 13,6
Persen Di Bulan Juli, Dari 13,2 Persen Di Bulan Juni. Badan Statistik Mesir (Capmas) Mengatakan Di Antara Kenaikan
Harga Tahunan Terbesar Adalah Makanan Dan Minuman, Hotel, Serta Restoran. Ini
Termasuk Kenaikan Harga Untuk Biji-Bijian, Roti, Produk Susu Dan Telur.
6. Bank Sentral Thailand Naikkan Suku
Bunga 25 Bps
Banks Sentral Thailand Telah Menaikkan Suku Bunga Utamanya
Sebesar 25 Basis Poin. Kenaikan Ini Diharapkan Dapat Mengurangi Laju Inflasi.
7. Inflasi Norwegia Bulan Juli Melonjak
Inflasi Norwegia Untuk Bulan Juli Melonjak Ke Level Tertinggi
Dalam Dua Dekade Terakhir, Mencapai 4,5 Persen. Sementara Inflasi Negara Ini
Pada Bulan Juni Mencapai 3,6 Persen.
8. Inflasi As Bulan Juli Melambat, Dipicu
Penurunan Harga Bensin
Inflasi Amerika Serikat (As) Di Bulan Juli Melambat Karena Harga
Bensin Turun Tajam, Memberikan Kelegaan Bagi Warga As Yang Telah Menyaksikan
Kenaikan Inflasi Selama Dua Tahun Terakhir.
Data dari Departemen Tenaga Kerja As Yang Dirilis Pada Rabu (10/8/2022)
Kemarin Menunjukkan Indeks Harga Konsumen (Cpi) Naik 8,5 Persen, Namun Turun
Dari Kenaikan Sebesar 9,1 Persen Di Bulan Juni Yang Merupakan Rekor Terbesar
Dalam Empat Dekade.
9. Inflasi Tahunan Meksiko Di Bulan Juli
Melambung
Inflasi
Tahunan Meksiko Mencapai Level Tertinggi Dalam 22 Tahun Terakhir di Bulan Juli.
Inflasi Naik Menjadi 8,15 Persen di Bulan Juli, dari 7,99 Persen Di Bulan Juni.
Ini Bahkan Lebih Tinggi dari Perkiraan Analis Sebesar 8,13 Persen.
10. Jerman Kehilangan Nilai Tambah 265 Miliar
Dolar As Akibat Perang Di Ukraina
Lembaga Penelitian Institute For Employment
Research Mengungkapkan Ekonomi Jerman akan Kehilangan Nilai Tambah
Sebesar 265 Miliar Dolar As Pada Tahun 2030, Akibat Perang Di Ukraina Dan
Kenaikan Harga Energi. Pdb Jerman
Tahun Depan Diperkirakan akan Lebih Rendah 1,7 Persen Karena Mengalami
Penyesuain Harga. Sementara Jumlah Penduduk Yang Tidak Bekerja Akan Mencapai
240.000. Salah Satu Sektor yang
Mendapat Tekanan Paling Besar Adalah Industri Perhotelan, Yang Telah Bergulat
Dengan Pandemi Covid-19. Sektor-Sektor lainnya Seperti Industri Kimia Dan
Produksi Baja Kemungkinan Besar Juga akan Terpengaruh.
Ekonomi RI Kuartal II Sangat Impresif
Kamis, 11 Agustus 2022
https://kepri.antaranews.com/berita/127421/ekonomi-ri-kuartal-ii-sangat-impresif
Bandung (Antara) – Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pada Kuartal
Ii-2022 Sebesar 5,44 Persen (Yoy) Menunjukkan Pemulihan Dalam Negeri Yang
Sangat Impresif Di Tengah Berbagai Negara Sedang Tertekan, Kata Menteri
Keuangan Sri Mulyani Indrawati. “Di
Tengah Cuaca Dan Suasana Tidak Baik Ini Perekonomian Indonesia Kuartal Ii
Menunjukkan Kinerja Sangat Impresif. Banyak Negara Di Kuartal Ii Mengalami
Koreksi Ke Bawah,” Kata Menkeu, Kamis. Sri
Mulyani Menjelaskan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Ii-2022 Mengalami Tren
Perlambatan Di Sebagian Besar Negara Bahkan Amerika Serikat Mencatat Kontraksi
Dalam Dua Kuartal Berturut-Turut Pada Tahun Ini.
Seperti Singapura, Tumbuh 4,8 Persen, Italia 4,6 Persen Dari 6,2
Persen Pada Kuartal I, Eropa 4 Persen Dari 5,4 Persen Kuatal I Dan China Hanya
Tumbuh 0,4 Persen Dari 4,8 Persen Pada Kuartal I-2022. Faktor Perlambatan Tersebut Di Antaranya Perang Ukraina Dan
Krisis Energi Di Eropa, Penurunan Investasi Di As Serta Zero Covid Policy Serta
Krisis Properti Di Tiongkok. “Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia Kuartal Ii Menguat Ditopang Kinerja Konsumsi Dan Ekspor,” Kata
Menkeu. Konsumsi Masyarakat Yang
Tumbuh 5,5 Persen (Yoy) Menjadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal
Ii Terutama Akibat Aktivitas Yang Meningkat Pesat Di Bulan Ramadhann Dan Idul
Fitri. Ekspor Turut Mendukung
Ekonomi, Karena Mampu Tumbuh Mencapai 19,7 Persen Sejalan Permintaan Komoditas
Dan Produk Manufaktur Unggulan Nasional.
Investasi Turut Tumbuh Positif Sebesar 3,1 Persen Namun Melambat Dari
4,1 Persen Pada Kuartal I-2022 Karena Tingginya Harga Barang Input.
Impor BBM Melonjak 97 Persen di Tengah Isu Kelangkaan Pertalite
15 Agustus 2022
Jakarta, cnn indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat
impor hasil minyak termasuk bahan bakar minyak (BBM) melonjak
97,71 persen sepanjang januari-juli 2022 di tengah isu kelangkaan pertalite.
Deputi bidang statistik distribusi dan jasa setianto mengatakan nilai impor
hasil minyak termasuk bahan bakar untuk mobil, motor, pesawat, dan diesel
sebesar us$14.376 miliar pada januari-juli 2022. Sementara, volume impor hasil
minyak termasuk bahan bakar mobil, motor, pesawat, dan diesel hanya 14,3 juta
ton sepanjang januari-juli 2022. Angkanya turun 17,63 persen dibandingkan
periode yang sama tahun lalu.
"impor hasil minyak termasuk bahan bakar motor, pesawat,
diesel, dan lain-lain untuk januari-juli 2022 nilainya us$14,37 miliar,
volumenya 14,3 juta," ucap setianto. Lonjakan impor minyak terjadi di
tengah isu kelangkaan bbm jenis pertalite di sejumlah spbu di jabodetabek. Spbu
di warung buncit bahkan memasang kertas bertuliskan “pertalite habis”.
Sementara, impor lpg melonjak 49,64 persen menjadi us$3,12 miliar selama
januari-juli 2022. Dari sisi volume, jumlahnya naik 4,92 persen menjadi 3,9
juta ton. Meski begitu, total impor minyak dan gas (migas) turun 2,53 persen
dari us$17,33 miliar menjadi us$16,89 miliar khusus juli 2022. Secara
keseluruhan, nilai impor ri naik tipis 1,64 persen dari us$21 miliar menjadi
us$21,35 miliar pada juli 2022.
Inflasi Inggris Meledak-ledak, Akankah Resesi didepan Mata?
17 Agustus 2022
Inflasi inggris pada juli 2022 kian meninggi dan mencapai level
tertinggi baru dalam 40 tahun. Kondisi ini dipicu oleh lonjakan harga makanan
dan energi terus berlanjut Berdasarkan
data dari kantor statistik nasional inggris yang dirilis rabu (16/8/2022), indeks
harga konsumen naik 10,1% (yoy). Angka ini lebih tinggi dari perkiraan
konsensus reuters sebesar 9,8% dan naik dari 9,4% pada bulan juni. Inflasi inti, yang tidak termasuk
energi, makanan, alkohol dan tembakau, mencapai 6,2% pada tahun ini hingga juli
2022. Naik dari 5,8% pada juni dan di depan proyeksi 5,9%. Naiknya harga pangan memberikan
kontribusi kenaikan terbesar terhadap tingkat inflasi tahunan antara juni dan
juli. Meski demikian, kenaikan juga didorong besar bahan bakar. Konsumen juga bergulat dengan
melonjaknya harga rumah tangga. Semuanya diperparah oleh kurangnya tindakan
tegas di tingkat politik. "angka
inflasi hari ini berfungsi sebagai pengingat lebih lanjut bagi banyak rumah
tangga inggris bahwa mereka menghadapi periode kesulitan keuangan yang cukup
besar," kata kepala kepercayaan investasi janus henderson, dan howe. "supermarket tidak punya banyak
pilihan selain meneruskan kenaikan harga dari pemasok, mereka sendiri bersaing
dengan inflasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam bahan baku dan biaya
input bahan," kata direktur strategi ritel pwc, kien tan.
Seperti yang telah diketahui, tertekannya kondisi finansial,
krisis energi, hingga pangan berujung pada kekhawatiran resesi. Stagflasi
adalah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi cenderung stagnan bahkan turun,
dibarengi dengan inflasi yang tinggi. Perang
yang terjadi antara rusia-ukraina mengancam pemulihan ekonomi global yang
sedang berlangsung setelah dua tahun pandemi. Harga energi dan pangan melonjak
karena dua negara ini merupakan pengekspor komoditas besar yang berujung pada
"membuat hidup lebih sulit bagi banyak orang di seluruh dunia". Inflasi yang merajalela kemudian akan
memotong belanja konsumen dan pendapatan perusahaan. Ditambah lagi dengan
naiknya harga energi yang diperburuk oleh serangan rusia ke ukraina sejak
februari 2022 lalu membuat perekonomian inggris terganggu. Bank of england
(boe) telah memperingatkan inggris akan jatuh ke dalam resesi karena menaikkan
suku bunga terbesar dalam 27 tahun terakhir. Inflasi yang meninggi pada
akhirnya mau tidak mau membuat bank sentral inggris kembali menaikkan suku
bunga acuan menjadi rekor baru.
Boe mengumumkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin
(BPS) menjadi 1,75%, tertinggi sejak 1995. Perkembangan inflasi dan nilai
tukar poundsterling menjadi alasan kenaikan suku bunga acuan. Hasil ini searah dengan ekspektasi
pasar. Konsensus pasar yang dihimpun reuters juga memperkirakan Gubernur Andrew Bailey dan
kolega menaikkan suku bunga acuan 50 BPS. Kebijakan ini diambil
untuk menahan lonjakan inflasi dan ekonomi inggris agar tetap stabil. Bukan
tanpa alasan, perekonomian negara tersebut juga diperkirakan menyusut dalam
tiga bulan terakhir tahun ini dan terus turun hingga akhir 2023. Dalam data yang dirilis jumat pekan lalu,
ekonomi inggris berkontraksi di kuartal-ii (q2) 2022. Biaya hidup yang makin
melejit memukul rumah tangga dari kuartal ke kuartal, pdb di april hingga juni
berkontraksi atau minus 0,1%. di
kuartal-i (q1) lalu, gdp tercatat 0,8%.
Kantor statistik nasional mengatakan kontraksi sebagian besar
didorong oleh penurunan output layanan. Kegiatan kesehatan dan pekerjaan sosial
menjadi hambatan terbesar. Ini
juga akibat penurunan kegiatan terkait covid-19. Tercatat bahwa ada penurunan
0,2% dalam konsumsi rumah tangga pada kuartal kedua. "inggris raya mengalami pertumbuhan stagnan karena
ekonomi menghadapi tantangan dari tekanan pendapatan riil yang parah di tengah
peningkatan inflasi dan suku bunga yang lebih tinggi," kata ahli strategi
makro dan investasi di hsbc asset management, hussain mehdi, dikutip cnbc
international. Pekan lalu, boe
memperingatkan bahwa mereka memperkirakan ekonomi inggris memasuki resesi
terpanjang sejak krisis keuangan global pada kuartal-iv 2022. Sementara itu,
inflasi diproyeksikan mencapai puncaknya di atas 13% pada bulan oktober. Selain inflasi, pertumbuhan ekonomi
inggis boe juga mengkhawatirkan dinamika nilai tukar poundserling. Di hadapan
dolar amerika serikat (as), sejak akhir 2021 (year-to-date) poundsterling
melemah hampir 10%.
BI Proyeksi Ekonomi Ri Tembus 5,5 Persen
Kuartal III 2022
24 agustus 2022
Bi proyeksi ekonomi ri tembus 5,5 persen
kuartal iii 2022 (cnnindonesia.com)
Jakarta, cnn indonesia -- Bank Indonesia (BI) memproyeksi
pertumbuhan ekonomi RI tembus 5,5 persen pada kuartal iii 2022 meski inflasi
melonjak di dalam negeri. "pertumbuhan
ekonomi kita yang lebih tinggi dan akan terus meningkat pada kuartal iii 2022
ini bisa mencapai 5,5 persen," ungkap gubernur bi perry warjiyo. Proyeksi tersebut lebih tinggi
dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi ri yang sebesar 5,44 persen secara
tahunan pada kuartal ii 2022. Menurut
perry, proses pemulihan ekonomi ri terus berlanjut karena konsumsi masyarakat
meningkat. Saat ini, tingkat konsumsi masyarakat masih menjadi penyumbang
terbesar produk domestik bruto (pdb) indonesia. Dengan demikian, naik atau turunnya konsumsi masyarakat akan
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.
"tingginya pertumbuhan ekonomi didorong oleh peningkatan
permintaan domestik, terutama konsumsi rumah tangga, serta tetap tingginya
kinerja ekspor," ujar perry. di
sisi lain, perry juga mengantisipasi tekanan inflasi yang diproyeksi meningkat
dalam beberapa bulan ke depan. Sebab, harga pangan dan energi semakin mahal
beberapa waktu terakhir. "inflasi
inti dan ekspektasi inflasi diperkirakan berisiko meningkat akibat kenaikan
harga bbm nonsubsidi dan inflasi volatile food, serta semakin menguatnya tekanan
inflasi dari sisi permintaan," jelas perry. Oleh karena itu, perry memproyeksi inflasi tembus lebih dari
3 persen pada 2022. Kendati begitu, ia masih percaya diri ekonomi ri tumbuh 4,5
persen-5,3 persen pada 2022.
Komentar
Posting Komentar