UMKM Poros Perekonomian Hanyalah Mitos



UMKM Poros Perekonomian Hanyalah Mitos
Oleh
Moch Fitroh Kardiansyah
UNIV JEMBER

Usaha Mikro Kecil dan Menengah digadang-gadang akan menjadi sebuah poros perekonomian indonesia. Potensi yang besar membuat kinerja UMKM dalam jangka panjang diprediksi akan menjadi sebuah alternatif baru dalam meningkatkan perekonomian bangsa. Jika meninjau dari segi historis perekonomian bangsa ini telah mengalami gejolak ekonomi yang hebat pada era orde baru. Perekonomian bangsa benar-benar diuji ketahanannya dengan berbagai serangan yang datang. Pengaruh eksternal yang disebabkan oleh krisis ekonomi thailand berdampak pada perekonomian global dan berpengaruh pada krisis ekonomi dalam negeri. Pelemahan rupiah yang terjadi berakibat pada lemahnya produksi dalam negeri utamanya pada perusahaan yang mengandalkan komoditas ekspor sebagai sumber pendapatannya.
Efek yang terjadi tentu saja berdampak negatif teradap produsen dalam negeri dimana sistem ekonomi masa orde baru mengandalkan perusaaan raksasa dalam menggerakkan perekonomian lokal. Terdapat kurang lebih 50 perusahaan yang mengusai industri hulu hingga hilir yang menguasai pasar sehingga peranannya dalam perekonomian indonesia dominant. Pada awalnya kepemimpinan masa orde baru cukup berasil dalam menggerakkan perekonomian bangsa ini dimana pertumbuhan ekonomi saat itu mencapai 9 % dan indonesia sempat dijuluki macan asia.
Namun setelah terjadinya krisis global hal tersebut berubah menjadi seratus delapan puluh derajat perekonomian bangsa menjadi terpuruk akibat pelemahan kurs rupiah serta banyak perusahaan gulung tikar diakibatkan oleh ketidakmampuan perusahaan dalam membeli bahan baku produksi sehingga kemampuan produksi menurun dan menyebabkan kerugiaan perusahaan. Dampaknya pun terhadap pengaguran sangat besar dan angka pemutusan hubungan kerja (PHK) semakin melambung dari hari kehari. Miris memang kondisi yang terjadi akibat ketidakmampuan dalam menagtur ritme perekonomian negara yang berjuluk macan asia menjadi tak berdaya ibarat hariamau yang kehilangan taringnya.
Permasalahan yang pernah terjadi akan menjadi pembelajaran yang sangat berharga teradap perkembangan industri raksasa indonesia kedepannya. bagaimana sistem perekonomian terkonsep dengan apik sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Menjadi sebuah sarana dalam menciptakan ekonomi yang lebih baik. Alternatif yang dapat dilakukan adala dengan mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menenga (UMKM ) sebagai sarana yang tepat untuk melupakan pengalaman kelam masa orde baru. Kapasitas yang relatif kecil tidak membuat kiprah UMKM menjadi suram dalam membangkitkan kinerjanya terhadap perekonomian bangsa. Meskipun kemampuan produksi relatif kecil namun keunggulan UMKM mempunyai jumlah yang banyak. Sehingga besar kemungkinan apabila salah satu dari usaha kecil dan menengah mengalami kebangkrutan maka dampak yang ditimbulkan tidaklah signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi bangsa ini.
Hal tersebut menjadi sebuah potensi yang mungkin saja dapat dikembangkan dan ditingkatkan peranannya agar peran serta UMKM dalam peningkatan perekonomian bangsa menjadi relalita. Mungkin kebanyakan ahli memprdiksi bawhasanya dalam cakupan jangka panjang UMKM akan menjadi sebuah terobosan baru dalam menciptakan kondisi ekonomi yang lebih baik dengan konsep ekonomi kerakyatan. Tidakkah relevan jika hal ini hanyalah sebuah wacana belaka tanpa dibarengi oleh realita yang ada. Ya, bagaimana tidak UMKM yang digadang-gadang menjadi poros ekonomi bangsa ini masih menemui berbagai kendala yang berarti dalam berkiprah dipasar domestik.
Berbagai kendala ditemui dalam menjalankan usaha UMKM. Pertama, modal yang terbatas dalam meningkatkan output produksi menjadi masalah klasik yang sering ditemui lembaga keuangan baik perbankan maupun non bank memiliki persyaratan khusus terhadap UMKM untuk mendapatkan dana sehingga UMKM sulit mengembangkan usahanya. Kedua, teknologi yang digunakan pun masih tergolong sederhana. Ketiga, sumber daya manusia (SDM) masih belum mampu menghasilkan kondisi bisnis yang berkomptitif teradap pasar. Keempat, barang yang diproduksi secara umum belum menuai pemenuhan kualitas produksi sesuai dengan permintaan pasar. Kelima, peran serta pemerintah dalam meningkatkan mutu UMKM masih tergolong minim. Keenam, sulitnya memperoleh izin perluasan produksi. Ini menjadi sebuah kendala yang mungkin saja bukanlah suatu masalah yang dianggap mudah untuk dipecahkan.
Jika Usaha Mikro Kecil dan Menengah menjadi sebuah acuan poros ekonomi bangsa ini maka alangkah bijaksananya masalah yang terjadi terlebih dahulu dipecahkan dan ditemukan titik terangnya bagaimana alternatif serta solusi apa yang ditawarkan untuk menjawab masalah yang terjadi. Kemudian implemantasi dari hasil pemecahan masalah yang terjadi diterapkan teradap UMKM agar tujuannya kinerja yang dilakukan Usaha kecil dan menengah dapat terealisasi dengan baik. Dengan demikian harapan sekaligus tujuan yang disematkan terjadap UMKM dapat terwujud dengan mapan sesuai dengan harapan dan cita-cita bangsa menjadikan UMKM poros perekonomian negeri tercinta ini.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

ECONOMIC MONTHLY INSIGHT

DATA INSIGHT