Menkeu Tolak Pembayaran Hutang Kereta Cepat whoosh ditanggung APBN

        Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan cicilan utang Kereta Cepat Whoosh sekitar Rp 2 triliun per tahun akan ditanggung Danantara, bukan APBN. Ia menyebut Danantara memiliki kemampuan finansial yang kuat sehingga negara tidak perlu ikut menanggung beban tersebut.

    Purbaya juga menolak usulan penggunaan APBN karena perjanjian dengan China Development Bank (CDB) tidak mewajibkan keterlibatan pemerintah. Ia menilai dividen BUMN yang mencapai Rp 90 triliun dapat menjadi sumber dana bagi Danantara. Namun, keputusan akhir tetap menunggu arahan Presiden Prabowo Subianto.

    Sementara itu, CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani menyebut pihaknya sedang melakukan kajian komprehensif untuk menentukan skema pembayaran utang secara berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa penyelesaian harus hati-hati agar tidak membebani PT KAI sebagai pemimpin konsorsium proyek Kereta Cepat Whoosh. Rosan juga menjalin komunikasi dengan pihak China untuk membahas opsi terbaik terkait pembiayaan.

    Secara makro, keputusan ini menjaga stabilitas fiskal dan kepercayaan investor terhadap proyek strategis nasional. Sementara secara mikro, proyek Whoosh diharapkan mampu meningkatkan efisiensi transportasi, membuka peluang usaha baru, serta memperkuat konektivitas ekonomi antarwilayah.

Referensi

Tempo.co. (2025). Purbaya Bilang Danantara Mampu Bayar Utang Kereta Cepat: Uangnya Banyak. Diakses dari https://www.tempo.co

CNBC Indonesia. (2025). Purbaya Tegaskan Utang Kereta Cepat Ditanggung Danantara, Bukan APBN. Diakses dari https://www.cnbcindonesia.com

Antara News. (2025). Pemerintah Pastikan Danantara Siap Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh. Diakses dari https://www.antaranews.com

Metro TV News. (2025). Rosan Roeslani: Kajian Pembayaran Utang Whoosh Masih Berjalan. Diakses dari https://www.metrotvnews.com

CNN Indonesia. (2025). Danantara Pastikan Utang Whoosh Tidak Ganggu Keuangan PT KAI. Diakses dari https://www.cnnindonesia.com