ECONOMICS MONTHLY REPORT : OKTOBER
1. Pengamat: RI Hiperinflasi Jika Harga BBM Naik 30 Persen
Senin, 3
Oktober 2022
Analis Makro Bank Danamon Irman Faiz mengungkapkan potensi
risiko hiperinflasi di Indonesia. Yakni, apabila harga BBM naik kembali naik paling
tidak 30 persen. "Maka, (inflasi) bisa jadi double digit," ujarnya
kepada CNNIndonesia.com, Senin (3/10). "Atau, bila perangnya (perang
Rusia-Ukraina) memanas, melibatkan blok-blok baru yang sekarang terlihat sudah
terbentuk," lanjut Irman. Ia memprediksi inflasi sampai akhir tahun
mencapai 6,5 persen, meningkat dari sebelumnya 4,5 persen. "Peak-nya
(puncaknya) inflasi bisa sampai 7,3 persen." "Kalau hiperinflasi itu
kan double digit ya. Kemungkinan masih jauh kalau tidak ada lagi kenaikan harga
BBM atau kondisi global tereskalasi perang. Sehingga, supply chain (rantai
pasok) semakin parah," imbuh Irman. Hiperinflasi merupakan kondisi yang
menggambarkan harga-harga barang naik secara cepat dalam jangka pendek di suatu
negara.
Suatu negara bisa dicap hiperinflasi apabila tingkat inflasinya melonjak lebih
dari 50-100 persen dalam satu bulan. Analis Makro Bank Mandiri Faisal Rachman
mengaku tidak melihat potensi hiperinflasi terjadi di Indonesia pada tahun ini.
Toh kondisi global boleh dibilang sudah membaik. Harga minyak dunia pun
berangsur turun. "Kalau dilihat, justru fear of global recession telah
menurunkan harga komoditas dunia. Kemarin, harga pertamax diturunkan lagi.
Jadi, kalau melihat itu, saya rasa tidak akan sampai hiperinflasi," jelas
Faisal. Perkiraannya, inflasi RI akan bertengger di level 6,27 persen. Kalau
pun ada risiko yang lebih besar, potensi inflasinya tidak akan melampaui 7
persen.
Sejalan dengan Faisal, Direktur Eksekutif Segara Institute Piter
Abdullah menilai kemungkinan hiperinflasi terjadi di Indonesia masih sangat
jauh. Apalagi, inflasi year to date masih aman di kisaran 4,84 persen. "Jadi,
lonjakan inflasi pasca kenaikan harga BBM masih cukup terkendali. Memang, ada
kenaikan, tapi bukan skenario terburuk. Hiperinflasi jauh dari mungkin. Sampai
akhir tahun, inflasi diprediksi 5,75 persen-6,25 persen," tutur Piter. Sebelumnya,
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan Indonesia terancam menghadapi
hiperinflasi pada September 2022. Menurut dia, lonjakan harga pangan dan energi
akan membuat inflasi semakin tinggi. Hal itu akan membuat beban rakyat
bertambah di tengah pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19. "Kita
diprediksi akan menghadapi ancaman hiperinflasi dengan angka inflasi pada
kisaran 10 hingga 12 persen," ungkap Bambang kala itu dalam Sidang Tahunan
MPR RI, Selasa (16/8).
2.
OJK Yakin Inklusi Keuangan Capai 90 Persen pada 2024
Jumat, 7 Oktober 2022
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakin tingkat inklusi keuangan
dapat mencapai 90 persen pada 2024 mendatang. Anggota Dewan Komisioner OJK
Friderica Widyasari hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)
di Rapat Terbatas Strategi Nasional Keuangan Inklusif pada 2020 lalu. "Dari
program yang ditetapkan Pak Jokowi, 2024 kita inklusi 90 persen, insyaallah
kita akan bisa capai," ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (7/10). Friderica
mengatakan tingkat inklusi keuangan 2022 mencapai sekitar 80 persen. Namun,
rincian tingkat inklusi keuangan 2022 akan disampaikan pada Bulan Inklusi
Keuangan (BIK) pada 29 Oktober mendatang. "Harapan kita dalam 2 tahun ke
depan kita bisa mengejar sampai dengan lebih dari angka 90 persen,"
ujarnya. Berdasarkan survei nasional OJK yang dilakukan per tiga tahun, tingkat
inklusi dan literasi keuangan meningkat setiap tahunnya. Pada 2019, inklusi
keuangan mencapai 76,19 persen dan literasi 38,03 persen. Kemudian inklusi
keuangan 67,8 persen dan literasi keuangan 29,7 persen pada 2016. Pada 2013,
inklusi keuangan 59,74 dan literasi keuangan 21,84 persen.
Frederica mengatakan bahwa melalui akses keuangan, masyarakat
memiliki kesempatan untuk memanfaatkan produk dan layanan keuangan secara lebih
optimal. Ia menambahkan sektor keuangan yang inklusif akan memiliki deposan
ritel yang lebih beragam dan stabil sehingga dapat meningkatkan stabilitas
sistem keuangan dan mengurangi risiko sistemik. "Stabilitas sistem
keuangan yang terjaga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk
menggunakan produk keuangan," ujarnya.
3.
Proyek
Terbaru IMF: Ekonomi Indonesia Bakal Ungguli AS, Jerman hingga Italia
13 Oktober 2022
Publik dunia kini tengah dikhawatirkan dengan ancaman resesi
global. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan mengabarkan, setidaknya ada 28
negara yang tengah antre jadi pasien Dana Moneter Internasional (IMF). Pernyataan
itu turut dibuktikan dalam laporan terbaru IMF terkait prospek ekonomi dunia
atau World Economic Outlook (WEO) Oktober 2022. Melansir data World Economic
Outlook IMF Oktober 2022, Kamis (13/10/2022), pertumbuhan ekonomi dunia di 2023
mengalami revisi minus 0,2 persen dari sebelumnya 2,9 persen menjadi 2,7
persen. Senada, IMF pun turut mengkoreksi prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia
di 2023 minus 0,2 persen, dari 5,2 persen menjadi 5,0 persen. Namun secara
angka, itu masih jauh lebih besar dibanding rata-rata dunia. Sebagai
perbandingan dengan sejumlah negara adidaya dunia seperti Amerika Serikat (AS)
dan Inggris, ekonomi RI masih jauh lebih unggul ketimbang dua negara tersebut,
yang pada tahun depan bakal mengalami pelemahan tajam. Pertumbuhan ekonomi AS
diprediksi akan mengalami pertumbuhan ekonomi 1,1 persen di 2023, turun drastis
dari 2,4 persen di 2022. Sementara Inggris lebih parah, dengan pertumbuhan
ekonomi 0,3 persen di 2023 berbanding 3,6 persen di 2022. Senada, Uni Eropa
yang tengah terjebak konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina juga
diperkirakan melemah jadi 0,5 persen pada 2023, dari sebelumnya 3,1 persen di
2022. Beberapa negara seperti Jerman dan Italia bahkan diprediksi
perekonomiannya akan tumbuh minus sepanjang 2023, antara lain sebesar -0,3
persen untuk Jerman dan -0,2 persen untuk Italia. Indonesia sendiri dengan
proyeksi pertumbuhan ekonomi 5,0 persen di 2023 terbilang superior, dan hanya
kalah dari India yang diperkirakan mencatat angka pertumbuhan 6,1 persen. Itu
pun India mengalami koreksi minus 0,7 persen dibanding tahun ini, dimana
pertumbuhan ekonominya di sepanjang 2022 diproyeksikan mencapai 6,8 persen.
4.
Gak Ada
Matinya, Harga Batu Bara Terbang 4% Lebih!
6 Oktober 2022
Gak
Ada Matinya, Harga Batu Bara Terbang 4% Lebih! (cnbcindonesia.com)
Harga batu bara global kembali melesat di sepanjang pekan ini
dan berada di level US$ 390/ton. Meroketnya harga batu bara ditopang oleh
kekhawatiran akan persediaan yang kian menipis. Mengawali pekan ini, harga batu
bara kontrak Oktober di pasar ICE Newcastle sempat menanjak hingga ke level US$
408,01/ton pada perdagangan Rabu (12/10/2022). Namun, kembali terkoreksi pada
Kamis (13/10) hingga menyentuh posisi US$ 395/ton. Pada perdagangan Jumat
(14/10/2022), harga batu bara berhasil ditutup di US$ 397,5/ton atau naik 0,63%
ketimbang penutupan hari sebelumnya. Dengan begitu, harga batu bara meroket
4,56% dalam sepekan secara point to point/ptp. Harga Batu Bara (US$/ton)
Menggeliatnya harga batu bara pekan ini tampaknya ditopang oleh
kekhawatiran pasokan batu bara global melandai setelah produksi batu bara
Afrika Selatan anjlok karena mogok kerja. Dilansir dari Mining.com, pengiriman
batu bara dari Afrika Selatan pada pekan lalu hanya menyentuh 600.000 ton,
terendah dalam setahun lebih. Pengiriman turun, terutama karena aksi mogok yang
dilakukan oleh pekerja Transnet SOC Ltd. "Mogok kerja yang lebih lama dari
perkiraan mulai berdampak serius ke ekspor," tutur Alex Claude, chief
executive officer DBX Commodities yang berbasis di London, dikutip dari
Mining.com. Afrika Selatan adalah eksportir terbesar kelima batu bara di dunia.
Gangguan pasokan akan berdampak ke sejumlah negara, terutama Eropa. Setelah
melarang impor batu bara dari Rusia pada Agustus lalu, Afrika Selatan adalah
salah satu pemasok utama batu bara bagi Uni Eropa. Permintaan batu bara thermal
tercatat masih kencang pada September lalu. Dilansir dari Reuters, Eropa
mengimpor batu bara thermal sebanyak 7,85 juta ton pada September. Jumlah
tersebut melesat 36,3% dibandingkan September 2021.
Pemasok terbesar adalah Kolombia dengan 2,54 juta ton disusul
dengan Afrika Selatan dengan 1,42 juta ton dan Rusia dengan 1,48 juta ton. Pada
periode yang sama tahun lalu, Rusia masih menjadi pemasok utama dengan total
2,49 juta ton. Permintaan batu bara thermal dari kawasan Asia juga masih
meningkat pada September. Jumlah batu bara thermal yang diimpor China meningkat
tipis menjadi 22,4 juta ton pada September 2022, naik 6,5% dibandingkan
September 2021. Jepang mengimpor batu bara thermal sebanyak 10,41 juta ton pada
September 2022. Jumlah yang diimpor naik dari 10,82 juta ton pada periode yang
sama tahun lalu. Impor India mencapai 12,1 juta ton, melonjak 39,4%
dibandingkan September 2021. Namun, impor pada September 2022 adalah yang
terendah sejak April 2022. Kendati mengimpor dalam jumlah besar, pasokan batu
bara di pelabuhan utama Eropa yakni Amsterdam, Rotterdam dan Antwerp (ARA)
menurun karena Jerman mengurangi impor. Pasokan batu bara di pelabuhan tersebut
ada di angka 6,2 juta ton pada minggu ini, terendah sejak awal Juni. Namun,
para pelaku pasar perlu mencermati sentimen penggerak lainnya, seperti harga
gas alam Uni Eropa yang ditutup anjlok 7,68% menjadi 142 euro per megawatt-jam
(MWH) pada Jumat (14/10/2022).
Seperti diketahui, batu bara merupakan sumber energi alternatif
bagi gas sehingga pelemahan harga gas dapat menyeret harga batu bara terjun ke
bawah. Terkoreksinya harga gas terjadi setelah Putin mengatakan Rusia siap
mengirim tambahan gas alam ke Uni Eropa untuk menghangatkan musim gugur-musim
dingin. Putin menjelaskan jika salah satu dari dua jalur pipa Nord Stream 2
aman dari kebocoran yang terjadi baru-baru ini. Rusia bisa mengirim gas melalui
jalur pipa yang aman tersebut. Negara Beruang Merah tersebut juga mengatakan
bisa mengirim gas melalui pipa Nord Stream ke kawasan Laut Hitam atau membuat
pasokan rute baru melalui Turki. Putin menjelaskan kapasitas yang dikirim bisa
mencapai 27,5 miliar meter kubik per tahun. Jumlah tersebut setara dengan 8%
total kebutuhan gas Eropa. Jika Rusia mengirim gas tambahan maka pasokan gas di
Uni Eropa selama musim dingin akan bertambah sehingga harga gas akan terus
melandai. "Keputusannya sekarang ada di tangan Uni Eropa," tutur
Putin, seperti dikutip dari Reuters. Selain harga gas, pelaku pasar juga perlu
mencermati isu perkembangan mengenai ancaman resesi dan perkiraan musim dingin
yang tidak sedingin pada tahun-tahun sebelumnya karena dapat membebani harga
batu bara ke depannya. Dengan hawa yang lebih hangat maka penggunaan listrik
dan batu bara kemungkinan tidak setinggi dugaan awal.
5. Kini Ambruk! Mungkinkah Rupiah
Balik ke Rp15.000, BI?
20 Oktober 2022
Kini
Ambruk! Mungkinkah Rupiah Balik ke Rp15.000, BI? (cnbcindonesia.com)
Dolar Amerika Serikat (AS) masih terlalu perkasa
untuk semua mata uang dunia, termasuk rupiah. Mata uang Garuda terpaksa
bertekuk lutut hingga nyaris dekati Rp 15.600 per dolar AS. Melihat kondisi ke depan mungkinkan dolar AS
kembali ke level Rp 15.000? Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan pelemahan rupiah
sejalan dengan menguatnya dolar AS dan meningkatnya ketidakpastian pasar
keuangan global akibat pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif di
berbagai negara, terutama AS untuk merespons tekanan inflasi dan kekhawatiran
perlambatan ekonomi global. Indeks nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama (DXY) mencapai
tertinggi 114,76 pada tanggal 28 September 2022 dan tercatat 112,98 pada 19
Oktober 2022 atau mengalami penguatan sebesar 18,10% (ytd) selama tahun 2022. Sementara itu, nilai tukar Rupiah sampai dengan 19
Oktober 2022 terdepresiasi 8,03% (ytd) dibandingkan dengan level akhir 2021,
relatif lebih baik dibandingkan dengan depresiasi mata uang sejumlah negara
berkembang lainnya, seperti India 10,42%, Malaysia 11,75%, dan Thailand 12,55%.
Perry optimis rupiah ke depan akan kembali menguat,
mengacu terhadap fundamental perekonomian Indonesia yang semakin membaik.
Diukur oleh pemulihan ekonomi yang terus berlanjut dan semakin menariknya imbal
hasil obligasi pemerintah. "Ke depan arus modal asing akan masuk, juga akan mendorong nilai
tukar rupiah akan menguat," ujar Perry usai Rapat Dewan Gubernur yang
disiarkan melalui akun Youtube, Jakarta, Kamis (20/10/2022). Sisi neraca pembayaran juga akan menjadi sentimen
positif bagi investor. Di tengah ketidakpastian di pasar keuangan global yang
diprakirakan masih tinggi, kinerja NPI pada 2022 diprakirakan akan tetap
terjaga dengan surplus transaksi berjalan dalam kisaran 0,4 - 1,2% dari PDB dan
kinerja neraca transaksi modal dan finansial yang tetap baik terutama dalam
bentuk Penanaman Modal Asing (PMA). "Bahkan transaksi berjalan tahun ini yang semula defisit kecil,
namun tahun ini keseluruhan surplus 0,4 - 0,2%," pungkasnya
6. Bahaya Resesi 2023, Konon Bakal Mengerikan
21 Oktober 2022
Langkah Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku
bunga Kamis kemarin belum mampu mendongkrak kinerja rupiah. Pada perdagangan
Jumat (21/10/2022), rupiah kembali melemah melawan dolar AS. Melansir data
Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan stagnan, tetapi tidak lama melemah
tipis 0,03% ke Rp 15.575/US$.
Tekanan bagi rupiah masih besar sebab pasar melihat
risiko resesi dunia yang semakin nyata. Dalam kondisi tersebut, dolar AS yang
menyandang status safe haven menjadi primadona. Ekonom Nouriel Roubini, atau
yang dikenal dengan Dr. Doom, ketika sukses memprediksi krisis finansial 2008,
kini memproyeksikan resesi akan menghantam Amerika Serikat di akhir 2022
sebelum menyebar secara global tahun depan.
"Ini tidak akan menjadi resesi yang singkat
dan dangkal, ini akan menjadi resesi yang parah, panjang dan buruk," kata
Roubini, sebagaimana dilansir Fortune, Rabu (21/9/2022). Ia melihat kondisi
ekonomi saat ini mirip dengan 2007/2008, dilihat dari tingginya utang negara
dan korporasi. Menurut Roubini angka rasio jumlah utang swasta dan publik
terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) global yang telah melonjak dari 200% pada
1999 menjadi 350% tahun ini. Artinya ada risiko resesi yang terjadi gabungan
antara 1970an saat staglasi dan krisis finansial global, Sehingga bisa sangat
mengerikan.
Dalam artikel Majalah Time yang terbit Kamis
(13/10/2022), Dr. Doom mengatakan dunia akan menuju kebangkrutan besar-besaran
dan krisis finansial yang berlarut-larut.
Sementara itu, gubernur BI Perry Warjiyo
menjelaskan pelemahan rupiah sejalan dengan menguatnya dolar AS dan
meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global akibat pengetatan kebijakan
moneter yang lebih agresif di berbagai negara, terutama AS untuk merespons
tekanan inflasi dan kekhawatiran perlambatan ekonomi global. Perry optimis
rupiah ke depan akan kembali menguat, mengacu terhadap fundamental perekonomian
Indonesia yang semakin membaik. Diukur oleh pemulihan ekonomi yang terus
berlanjut dan semakin menariknya imbal hasil obligasi pemerintah. "Ke
depan arus modal asing akan masuk, juga akan mendorong nilai tukar rupiah akan
menguat," ujar Perry usai Rapat Dewan Gubernur yang disiarkan melalui akun
Youtube, Jakarta, Kamis (20/10/2022). Seperti diketahui BI kemarin kembali
menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 4,75%. "Rapat Dewan
Gubernur Bank Indonesia pada 21-22 September 2022 memutuskan untuk menaikkan BI
7 Day Reverse Repo Rate sebesar 50 bps menjadi 4,75%, suku bunga Deposit
Facility sebesar 4%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,5%," kata
Perry. Meski demikian, kebijakan tersebut belum mampu mendongkrak kinerja
rupiah.
7. BI: Nilai Transaksi Uang Elektronik Melonjak 35,79% di Kuartal
III-2022
Senin, 24 Oktober 2022
Transaksi ekonomi dan keuangan digital terus naik meski inflasi
dan resesi global mengintai. Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, hal tersebut
ditopang oleh meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja
daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi
digital banking. Perry menyebut, nilai transaksi digital banking pada kuartal
III-2022 naik 29,47% year on year (YoY). Dia memproyeksikan transaksi digital
banking untuk keseluruhan tahun 2022
meningkat 30,19% hingga mencapai Rp 53.144 triliun,” papar Perry.
Sejalan, nilai transaksi uang elektronik (UE) pada kuartal III-2022 tumbuh
35,79% YoY, dan untuk keseluruhan tahun 2022 diproyeksikan meningkat 32,27%
hingga mencapai Rp 404 triliun. Perry menyatakan guna mendorong inovasi sistem
pembayaran, Bank Indonesia terus melakukan persiapan implementasi QRIS Tarik
Transfer Setor (TTS) pasca piloting serta terus melanjutkan perluasan QRIS
antarnegara.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus memacu layanan digital bagi
nasabah ritel maupun wholesale. SVP Transaction Banking Retail Sales Bank
Mandiri Thomas Wahyudi menyatakan transaksi digital banking terus
meningkat. “Layanan Livin’ by Mandiri
untuk segmen ritel sudah diunduh 18,4 juta, dengan 90% merupakan nasabah aktif.
Sedangkan transaksinya mencapai Rp 1.700 triliun sampai September 2022,” ujar
Thomas pekan lalu. Ia menyatakan transaksi paling banyak datang dari transaksi
terkait pembayaran khususnya pembayaran termasuk tagihan hingga isi ulang saldo
dompet digital. Ia berharap transaksi Livin’ bisa mendekati hingga Rp 2.500
triliun dengan semakin meningkatnya transaksi masyarakat di penghujung tahun.
“Kami tidak terlalu khawatir dengan isu resesi global, karena perekonomian
Indonesia sebagian besar dari konsumsi domestik, selama konsumsi itu berjalan, maka
transaksi akan terus berjalan. Kemudian, penggunaan uang tunai masih besar,
sehingga peluang untuk transaksi digital masih terbuka besar,” papar Thomas.
Bank Mandiri melakukan inovasi dengan merilis Kopra Mobile App
bagi nasabah wholesale. Direktur Treasury & International Banking Bank
Mandiri Panji Irawan menjelaskan produk digital ini merupakan versi aplikasi
dari wholesale digital platform Kopra by Mandiri yang memungkinkan nasabah
untuk mengakses informasi keuangan perusahaan dan melakukan persetujuan
transaksi melalui satu genggaman. Ia bilang aplikasi telah dilengkapi dengan
beragam fitur yang dapat memudahkan nasabah khususnya pelaku usaha dan
korporasi (wholesale) untuk melakukan bermacam transaksi dengan lebih cepat,
aman dan andal. Antara lain, fitur pengecekan informasi keuangan seperti
melihat ringkasan jumlah rekening dan saldo dari seluruh rekening yang dimiliki
nasabah dan dapat di filter berdasarkan kepemilikan rekening tersebut.
Tak hanya itu, nasabah wholesale juga dapat melihat jumlah saldo
nasabah pada rekening-rekening di bank lain yang telah didaftarkan melalui
Kopra Cash Management , melihat ringkasan riwayat transaksi bulanan, mingguan
atau harian. Hingga melihat informasi limit non-cash loan trade dan value chain
yang mencakup limit plafon, available limit, pending limit dan usage limit di
dalam satu aplikasi. layanan perbankan digital Kopra by Mandiri memiliki peran
besar terhadap pertumbuhan transaksi wholesale Bank Mandiri secara keseluruhan.
Tercatat, jumlah transaksi wholesale Bank Mandiri hingga Agustus 2022 tumbuh
lebih dari 80% secara tahunan menjadi
lebih dari 560 juta transaksi dengan nilai transaksi lebih dari Rp 11 ribu
triliun.
Adapun PT Bank Central Asia Tbk mencatatkan transaksi mobile
banking mengalami kenaikan 39,1% YoY dari Rp 2.850 triliun menjadi Rp 3.966
triliun hingga September 2022. Sedangkan transaksi internet banking naik 19,1%
dari Rp 10.834 triliun menjadi Rp 12.902 triliun di sembilan bulan pertama
2022. Presiden Direktur BCA Jahja
Setiaatmadja menyatakan sehubungan dengan pengembangan myBCA yang dipersiapkan
menjadi aplikasi pelayanan terintegrasi di masa depan, BCA telah menambahkan
layanan wealth management melalui fitur WELMA untuk transaksi produk investasi
reksa dana dan obligasi pasar sekunder. Selain itu, fitur baru bernama “Bayar
dan Isi Ulang” diperkenalkan pada aplikasi myBCA. Fitur ini diharapkan dapat
memudahkan nasabah untuk membayar berbagai macam tagihan kebutuhan sehari-hari,
seperti paket data, BPJS Kesehatan, pinjaman, asuransi, internet, hingga
tagihan air. “Kami konsisten mengusung konsep hybrid banking dalam melayani
basis nasabah yang terus bertumbuh, baik di ekosistem online maupun offline.
Sementara itu, kami terus mencermati situasi perekonomian global dan domestik,
terutama terkait tren kenaikan suku bunga acuan dan inflasi. Kami berkomitmen
menjaga pertumbuhan kredit yang berkualitas, sekaligus melangkah secara prudent
ke depan,” kata Jahja Setiaatmadja. Adapun transaksi BI Fast BCA mengalami
pertumbuhan 4,2 kali lipat secara kuartalan. Sedangkan transaksi melalui
platform OneKlik naik 3,2 kali dalam dua tahun dan secara nilai transaksi
tumbuh 2,5 kali. Tak sampai di situ, dana kelolaan produk wealth management
melalui aplikasi WALA naik 58% YoY.
8. IHSG Terus Menguat ke 7.077,5 di Sesi Pertama, Sektor Industri
Naik Paling Tajam
Senin, 24 Oktober 2022
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) makin perkasa hingga akhir
perdagangan sesi pertama hari ini. Senin (24/10) hingga pukul 11.30 WIB, IHSG
naik 59,77 poin atau 0,85% ke 7.077,542. Penguatan IHSG ini disokong oleh
sebagian besar indeks sektoral. Di mana, indeks dengan penguatan terbesar
dicetak IDX Sektor Perindustrian yang melonjak 1,59% hingga akhir sesi pertama
hari ini. selanjutnya, IDX Sektor Keuangan melesat 1,35%, IDX Sektor Energi
yang terkerek 1,13%, IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer menanjak 1,04% dan
IDX Sektor Kesehatan naik 1%. Berikutnya, IDX Sektor Transportasi &
Logistik menguat 0,77%, IDX Sektor Barang Konsumen Primer yang naik 0,53%, IDX Sektor Barang Baku terkerek 0,5% dan IDX
Sektor Properti & Real Estate naik 0,45%. Sementara itu, IDX Sektor
Infrastruktur menjadi sektor dengan pelemahan terdalam setelah koreksi 0,12%
hingga akhir sesi pertama. Diikuti, IDX Teknologi yang melemah 0,02%. IHSG
Dibuka Naik Total volume transaksi bursa mencapai 15,17 miliar saham dengan
nilai transaksi Rp 7,12 triliun. Sebanyak 326 saham naik. Ada 192 saham turun
harga dan 163 flat.
Top gainers LQ45 siang ini adalah:
1.
PT Medco
Energi Internasional Tbk (MEDC) naik 5,39%
2.
PT Bank
Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 3,89%
3.
PT
Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) naik 2,67%
Top losers LQ45 siang ini terdiri dari:
1.
PT BFI
Finance Indonesia Tbk (BFIN) turun 4,67%
2.
PT GoTo
Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) turun 3%
3.
PT Tower
Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) turun 2,71%
Komentar
Posting Komentar