ECONOMICS RESARCH POST





Mapping the links between Industry 4.0, circular economy and sustainability: a systematic literature review




Vishal Singh Patyal and P.R.S. Sarma

Sachin Modgil and Tirthankar Nag

Denis Dennehy

Journal of Enterprise Information Management

1.      1Introduction (latar belakang)

Isu keberlanjutan dalam aspek ekonomi, ekologi dan sosial berada di garis depan. Ancaman terhadap Organisasi Abad 21 Hal ini memerlukan optimalisasi sumber daya melalui daur ulang dan penggunaan kembali komponen. Dan pemulihan dan perubahan input energi dalam jangka waktu yang lebih lama dengan produk ekonomi dunia menjadi lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan (Rajput dan Singh, 2019). sebagaimana disebutkan dalam 17 SDGs dan 169 target menjadi bagian dari milenium tujuan pembangunan yaitu mengentaskan kemiskinan,melindungi bumi dan memperkuat perdamaian universal yang menekankan tiga dimensi yaitu ekonomi,sosial dan lingkungan. adopsi dan integasi teknologi 1-4.0 dan CE memfasilitai pencapaian SDGs yang menggunakan kerangka kerja “ReSOLVE”.

2.      2. Method

Studi ini mengadopsi metode tinjauan literatur sistematis untuk mengidentifikasi 76 studi utama yang diterbitkan antara Januari 2010 dan Desember 2020. Para penulis mensintesis literatur yang ada menggunakan database Scopus untuk menyelidiki teknologi I-4.0 dan CE untuk memilih SDG.

3.     3. Findings (kesimpulan)

Temuan penelitian menjembatani kesenjangan dalam literatur di persimpangan antara I-4.0 dan operasi berkelanjutan sejalan dengan kerangka kerja regenerate, share, optimize, loop, virtualize and exchange (ReSOLVE) yang mengarah ke praktik CE. Lebih lanjut, studi ini juga menggambarkan praktik CE yang mengarah ke SDG tertentu (“SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi,” “SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau,” “SDG 9: Industri, Inovasi dan Infrastruktur,” “SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab” dan “SDG 13: Aksi Iklim”). Studi ini mengusulkan kerangka kerja konseptual berdasarkan keterkaitan di atas, yang dapat membantu organisasi untuk menyelaraskan kembali praktik manajemen mereka, sehingga mencapai SDG tertentu.

4.   4. Purpose

Studi ini bertujuan untuk memetakan hubungan antara teknologi Industri 4.0 (I-4.0) dan ekonomi sirkular (CE) untuk operasi berkelanjutan dan perannya untuk mencapai sejumlah tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang dipilih. Nilai studi ini didukung oleh kerangka kerja I-4.0-sustainable operations CE-SDGs (ISOCES) yang unik yang mengintegrasikan I-4.0 dan CE untuk pembangunan berkelanjutan. Kerangkanya unik, karena didasarkan pada tinjauan literatur yang mendalam dan sistematis yang memetakan hubungan antara I-4.0, CE dan keberlanjutan.

 

 


Analisis Perencanaan Tenaga Kerja terhadap  Kebutuhan Tenaga Kerja di Provinsi Riau  Tahun 2006 – 2010



Pekbis Jurnal

Sri Maryanti

 

Paragraf pertama, menjelaskan persentase data ketenagakerjaan di Indonesia pada tahun 2005 dan data pengangguran di tahun 2003. Paragraf ke dua membahas gambaran sekilas calon tenaga kerja atau perencanaan mengenai orang-orang yang akan menjadi pendatang baru pada kelompok angkatan kerja. Perencanaan ini pada akhirnya akan lebih banyak membahas mengenai jumlah dan mutu tenaga kerja. Paragraf ke tiga membahas faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga kerja. Terjadinya peningkatan jumlah penduduk usia 0-14 tahun ini akan mempengaruhi jumlah persediaan tenaga kerja pada tahun-tahun setelah tahun 2000. Perencanaan tenaga kerja dari sisi kebutuhan merupakan derived demand, artinya adalah permintaan terhadap tenaga kerja baru akan ada, jika ada permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat.

 

Paragraf ke empat membahas pendapat Aziz (2005) pengaruh kebutuhan tenaga kerja, yaitu pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya yang berasal dari sumbangan ekspor hasil manufaktur. Kedua adalah kebijakan pemerintah. Kebutuhan tenaga kerja akan meningkat bila pemerintah mengarahkan kebijakan pada pembangunan sektor padat karya.

Paragraf ke lima membahas permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia. Paragraf ke enam membahas angkatan kerja di Riau pada 2003. Paragraf ke tujuh membahas penyebab tingginya tingkat pengangguran di Riau. Paragraf ke delapan membahas mengenai pendapat Tciptoherijanto (2000), kelebihan persediaan tenaga kerja biasanya terjadi di pasar kerja dengan mutu modal manusia yang rendah. Paragraf ke sembilan membahas Riau mengalami penambahan jumlah angkatan kerja yang cukup besar dalam beberapa tahun terakhir.

 

Paragraf ke sepuluh meyatakan bahwa tingkat pengangguran Riau adalah tertinggi setelah Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Paragraf ke sebelas membahas tingkat pendidikan Riau rendah. Pada tahun 2003 sekitar 69,5 persen pendidikan angkatan kerja di Riau hanya sampai SLTP atau lebih rendah. Mereka yang menamatkan S1 atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi diperkirakan baru sekitar 4,0 persen saja. Paragraf ke dua belas membahas akibat pendidikan yang rendah. Paragraf ke tiga belas membahas data persentase setengah pengangguran di Riau tahun 2003. Paragraf ke empat belas membahas tujuan penelitian.

 

Melakukan proyeksi persediaan dan kebutuhan tenaga kerja tahun 2006-2010. Menganalisis kesesuaian antara persediaan dan kebutuhan tenaga kerja. merumuskan kebijaksanaan dan program ketenagakerjaan Riau periode 2006-2010.

 

Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Riau. Data yang gunakan untuk penelitian ini adalah data sekunder yang di peroleh dari BPS Provinsi Riau selama tahun 2006-2010. Analisa data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif dan kuantitatif dengan rumus Cobb-Douglas yang menggunakan beberapa metode yaitu:


  • Metode Proyeksi Persediaan Tenaga Kerja è Proyeksi persediaan tenaga kerja diperoleh dari dua buah proyeksi, yakni proyeksi TPAK dan proyeksi penduduk
  • Metode Proyeksi Kebutuhan Tenaga Kerja è Proyeksi kebutuhan tenaga kerja pada masa yang akan datang dilakukan dengan menggunakan Employment Elasticity berdasarkan derivasi fungsi produksi Cobb-Douglas dengan 2 input (Elfindri dan Bachtiar, 2004).

 

Kebijakan dan Program Perencanaan Tenaga Kerja Tahun 2006-2010. Kebijakan Perluasan Kesempatan Kerja è Penambahan investasi skala kecil ini hendaknya dapat dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat secara cepat dan mudah menghasilkan kegiatankegiatan usaha baru. Kebijakan Peningkatan Kualitas dan Keterampilan Tenaga Kerja. Kebijakan Pembinaan dan Perlindungan Tenaga Kerja è untuk melindungi tenaga kerja antara lain dengan menyusun penetapan upah minimum yang perhitungan penetapannya hendaklah dilakukan tanpa merugikan tenaga kerja, melakukan monitoring mendadak terhadap penerapan upah minimum.

 

Persediaan tenaga kerja mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Tidak seimbangnya antara persediaan tenaga kerja, kebutuhan tenaga kerja dengan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau menyebabkan pengangguran. Masih rendahnya kualitas dan keterampilan tenaga kerja.

 

  • Latar Belakang:  menjelaskan mengenai tujuan penelitian diantaranya untuk melakukan proyeksi persediaan dan kebutuhan tenaga kerja, menganalisis kesesuaian antara persediaan dan kebutuhan tenaga kerja dan merumuskan kebijaksanaan dan program ketenagakerjaan Riau periode 2006-2010
  • Metode: data sekunder yang di peroleh dari BPS Provinsi Riau selama tahun 2006-2010 dan analisa data yang digunakan adalah analisa deskriptif dan kuantitatif dengan rumus Cobb-Douglas  
  • Kesimpulan:

1.      Persediaan tenaga kerja mengalami peningkatan yang cukup tinggi.

2.      Tidak seimbangnya antara persediaan tenaga kerja, kebutuhan tenaga kerja dengan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau menyebabkan pengangguran.

3.      Masih rendahnya kualitas dan keterampilan tenaga kerja.

 

 


Perencanaan Tenaga Kerja Daerah Padang 2014-2018




QE Journal

Sofyardi dan Renny Maisyarah

 


Paragraf pertama membahas kondisi umum tenaga kerja di kota Padang yang multi-dimensi. Hal ini dipengaruhi jumlah penduduk yang besar dan laju pertumbuhan yang tinggi, pesebaran penduduk yang tidak merata, struktur umur muda, dan kualitas yang rendah. Sementara itu perluasan kesempatan kerja masih belum memadai. Paragraf ke dua membahas pertumbuhan penduduk di kota Padang. Paragraf ke tiga memberikan informasi akibat jumlah penduduk usia remaja 0 – 14 tahun di Kota Padang memberikan tekanan yang kuat pada sisi penawaran tenaga kerja di tahun – tahun mendatang. Paragraf keempat membahas tentang persoalan pengangguran di kota Padang. Paragraf ke lima membahas bertambahnya masalah jumlah penduduk dan angkatan kerja disatu sisi, dan terbatasnya kesempatan kerja yang harus dituntaskan.

Tujuan utama penyusunan perencanaan tenaga kerja daerah Kota Padang adalah untuk mendapatkan gambaran tentang perkembangan persediaan dan kebutuhan tenaga kerja selama periode 2009 – 2013. Secara lebih spesifik tujuan penyusunan perencanaan tenaga kerja daerah Kota Padang adalah :

  • Menganalisis perkembangan persediaan dan kebutuhan tenaga kerja selama periode 2009 – 2013.
  • Membuat proyeksi persediaan dan kebutuhan tenaga kerja periode 2014 – 2018.
  • Membuat neraca persediaan dan kebutuhan tenaga kerja.
  • Merumuskan kebijakan dan program ketenagakerjaan yang diperlukan untuk periode 2014 – 2018.

Dapat diketahui permasalahan ketenagakerjaan Kota Padang dan alternatif kebijakan dan program yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Dapat meningkatkan pendayagunaan tenaga kerja dengan dikatahuinya potensi angkatan kerja yang ada di Kota Padang, baik dari segi jumlah maupun kualitas dan potensi kebutuhan tenaga kerja diberbagai sektor ekonomi.

Analisis perkembangan persediaan tenaga kerja dilakukan secara deskriptif yaitu dengan menggunakan tabel frekwensi dan tabulasi silang. Perkiraan angkatan kerja diperoleh dengan jalan mengalikan hasil proyeksi tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) dengan proyeksi penduduk usia kerja (15 tahun ke atas). Sedangkan proyeksi penduduk usia kerja diperoleh dari hasil proyeksi penduduk. Metode perubahan kohor (Cohor Change Rate) diterapkan guna memproyeksi penduduk sampai dengan tahun 2018.

Paragraf pertama memmbahas selama periode 2009 - 2013, persediaan tenaga kerja di Kota Padang bertambah sebesar 7.833 orang, atau naik rata-rata sekitar 0,55 persen per tahun. Paragraf kedua dari segi pendidikan terlihat bahwa kualitas angkatan kerja di Kota Padang semakin meningkat. [Namun penjelasan yang dijelaskan seputar data pendidikan yang rendah]. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) di Kota Padang memperlihatkan kecenderungan yang meningkat selama periode 2012 – 2013. Jumlah angkatan kerja di Kota Padang akan terus meni Diperkirakan terjadi kenaikan TPAK sebesar 1,49 persen selama periode 2014 - 2018. Selama kurun waktu 2009 - 2013 terjadi kenaikan kebutuhan tenaga kerja di Kota Padang sebesar 1,10 persen per tahun.

Status pekerjaan utama buruh/karyawan adalah yang paling dominan di Kota Padang.  Dilihat dari tingkat pendidikan, selama, periode 2009 - 2013, proporsi kebutuhan tenaga kerja di Kota Padang didominasi oleh mereka yang berpendidikan SMU ke bawah. Pertambahan kebutuhan tenaga kerja sektor informal juga mengalami peningkatan, tetapi pertambahan kebutuhan tenaga kerja sektor formal masih lebih tinggi akibat pengaruh kemajuan teknologi, sistem perampingan produksi untuk meningkatkan efisiensi. Perluasan kesempatan kerja tidak terlepas dari pengembangan industri pengolahan. Untuk memperluas kesempatan kerja, perlu didorong pengembangan usaha kecil dan menengah.

 

  • Latar belakang: menjelaskan mengenai latar belakang masalah dengan jumlah orang yang terus meningkat, di satu sisi angkatan kerja dan kesempatan kerja yang terbatas di sisi lain telah mengakibatkan ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan tenaga kerja. Jika masalah ini tidak diselesaikan dengan sukses, itu bisa berdampak buruk dampak di bidang sosial, ekonomi, politik, dan keamanan 
  • Metode: dilakukan secara deskriptif yaitu dengan menggunakan tabel frekwensi dan tabulasi silang 
  • Kesimpulan:

1.      Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) di Kota Padang memperlihatkan kecenderungan yang meningkat selama periode 2012 – 2013.

2.      Jumlah angkatan kerja di Kota Padang akan terus meni Diperkirakan terjadi kenaikan TPAK sebesar 1,49 persen selama periode 2014 - 2018.

3.      Selama kurun waktu 2009 - 2013 terjadi kenaikan kebutuhan tenaga kerja di Kota Padang sebesar 1,10 persen per tahun.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ECONOMIC MONTHLY INSIGHT

DATA INSIGHT